Keluh Kesah Pedagang Minyak Goreng, Stok Numpuk-Konsumen Hilang

Kabupaten Bandung Barat

Keluh Kesah Pedagang Minyak Goreng, Stok Numpuk-Konsumen Hilang

Aldi Nur Fadillah, Yuga Hassani, Whisnu Pradana - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 14:01 WIB
ilustrasi minyak goreng
Foto: Ilustrasi (iStock).
Bandung Barat -

Pedagang di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) kelimpungan lantaran stok minyak goreng kemasan sampai saat ini belum terjual karena harga yang masih tinggi.

Harga minya goreng kemasan di pasar tradisional saat ini dijual dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per liter. Padahal normalnya harga minyak goreng per liter hanya Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu.

Andri (37), pedagang sembako di Pasar Curug Agung, Padalarang, mengatakan saat ini memiliki sisa lima dus minyak goreng yang belum terjual kurang lebih sejak sebulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini aja stok minyak goreng saya enggak terjual, mungkin sudah sebulan. Ya karena memang harganya mahal, jadi pembeli juga enggak ada," ungkap Andri kepada detikcom, Rabu (2/2/2022).

Kebanyakan emak-emak yang datang ke kios miliknya menanyakan stok minyak goreng murah yang disuplai dari pemerintah dengan harga Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per liter.

ADVERTISEMENT

"Kebanyakan nanya yang murah itu karena mereka nonton di tv, katanya sudah murah. Padahal kenyataannya minyak goreng murah pemerintah itu sama sekali enggak masuk ke pasar, malah ke mini market," ucap Andri.

Akibatnya konsumen kebanyakan batal membeli minyak goreng lantaran tak ada yang harganya murah seperti yang mereka harapkan.

"Ya enggak beli, kasihan itu kalau yang kurang mampu, mereka tanya minyak harganya berapa ternyata masih mahal, terus enggak jadi beli karena uangnya kurang. Banyak yang seperti itu," ucap Andri.

Sebagai penjual barang kebutuhan masyarakat yang sudah cukup lama berjualan di pasar, Andri menyebut ada solusi yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan mahalnya harga minyak goreng dan stok yang langka.

Menurutnya pemerintah bisa membeli minyak goreng yang distok oleh para pedagang di pasar agar bisa dijual lagi ke konsumen dengan harga Rp 14 ribu per liter.

"Harusnya pemerintah beli dulu minyak goreng stok kita (pedagang pasar). Misalnya dibayar dulu yang Rp 6 ribu dari harga jual kita Rp 20 ribu. Jadi kita bisa jual lagi ke konsumen itu Rp 14 ribu," kata Andri.

Hal itu bisa lebih efektif menekan harga minyak goreng yang mahal dan kelangkaan yang tengah terjadi. Ketimbang harus menunggu pemerintah menyuplai minyak goreng yang jumlahnya pun terbatas.

"Kenyataannya kan sekarang stok di minimarket juga enggak ada, padahal yang dicari masyarakat itu yang harganya murah. Padahal kita punya barang, dan sebetulnya sama aja skemanya dengan subsidi pemerintah," ujar Andri.

Ia menyebut saat ini tak mungkin menjual minyak goreng kemasan dengan harga seperti yang disebutkan pemerintah yakni Rp 14 ribu.

"Saya aja modal beli itu Rp 19 ribu, masa mau dijual Rp 14 ribu. Saya sekarang jual Rp 20 ribu itu hanya untuk sedikit. Jadi saya harap pemerintah bisa dengar solusi dari pedagang minyak yang sudah jelas tahu kondisi di lapangan," kata Andri.

Harga Minyak Goreng di Kabupaten Bandung Masih Tinggi

Sementara itu, harga minyak goreng curah dan kemasan di Pasar Banjaran masih tinggi. Pasalnya minyak yang dijual para pedagang merupakan stok lama.

Salah satu pedagang Pasar Banjaran Yakub (30) mengatakan bahwa penjualan minyak curah di jongkonya belum mengalami penurunan harga.

"Harga minyak goreng curah di saya masih di angka Rp 19 ribu per liter. Karena memang ini kami juga masih menjual stok yang lama. Belum ngambil lagi," ujar Yakub.

Yakub mengungkapkan bahwa hampir semua pedagang di Pasar Banjaran belum memakai harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. Hal itu disebabkan karena mayoritas pedagang membeli ke salah satu grosir yang ada di Pasar Banjaran.

"Tapi memang banyak pedagang di sini belinya ke sana, ke grosir Mitra Baru. Grosir itu langsung belanja di Jakarta. Jadi karena libur kemarin, kita juga belum dikirim lagi," ujarnya.

Yakub memprediksi penurunan harga minyak di Pasar Banjaran akan terjadi pada Kamis (3//2/2022) besok.

"Paling enjing (besok) harga baru. Itu pun biasana tidak langsung turun, paling seribu, tapi terjadi setiap hari. Karena memang sebelum-sebelumnya juga gitu, tapi gak tahu yang sekarang, apakah gitu juga atau enggak," ujarnya.

Minyak Goreng Kemasan di Pangandaran Langka

Sementara itu, di Kabupaten Pangandaran minyak goren kemasan mengalami kelangkaan. Bahkan stok di sejumlah mini market kosong.

Rukasih (35), warga Dusun Bojongmalang, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi mengaku sudah kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam kemasan di mini market.

"Sudah coba cek ke Indomaret dan Alfamart masih enggak ada, ucap salah satu karyawan kosong terus," katanya kepada detikcom, Rabu (2/2/2022).

Kelangkaan mulai terjadi sejak harga minyak goreng menjadi Rp14 ribu per liternya. "Sedangkan jika di pasar masih ada, namun harganya eceran tentu bakalan beda," ucapnya.

Sementara itu, salah satu pegawai mini market menyebutkan sudah empat hari ke belakang stok minyak goreng kosong "Kalau soal penyebab kurang paham, tahunya kosong mungkin enggak lagi ada stok," ucapnya.

Di tempat terpisah Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Supendi membenarkan terjadinya kelangkaan minyak goreng.

"Sedang tidak ada pendistribusian, setelah dicek ke salah satu gudang mini market memang lagi kosong," katanya.

Ia juga mengatakan adanya panic buying yang dilakukan ibu-ibu berimbas pada kelangkaan minyak goreng. "Bisa juga karena produksi minyak bersubsidi sedang terbatas," ungkapnya.

Kemungkinan adanya penyebab lain, Supendi tidak bisa memastikan. "Sekarang ada peraturan menteri perdagangan untuk Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni minyak curah Rp 11,5 ribu per liter, kemasan biasa Rp 13 ribu per liter dan premium Rp 14 ribu, berlaku mulai hari ini," ucapnya.

Untuk minyak goreng di pasar tradisional, Supendi mengatakan masih banyak menggunakan stok lama. "Sehingga harganya jauh berbeda, mereka juga masih bingung mengklaim distributornya ke mana," ujarnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads