Sejumlah peristiwa terjadi di Jabar Hari ini, Senin (31/1/2022). Aksi rampok koboi todong warga hingga Majelis Adat Sunda meradang gegara Edy Mulyadi pakai iket Sunda saat datangi Polda Metro Jaya.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
12 Anggota GMBI Jadi Tersangka-Ditahan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka kasus demo anarkis yang dilakukan oleh Ormas GMBI bertambah. Kini, total ada 12 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Polda Jabar sampai saat ini telah menetapkan 12 anggota ormas GMBI yang melakukan unras anarkis di Polda Jabar sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).
Ke-12 orang tersebut termasuk Ketua Umum GMBI M Fauzan Rachman. Fauzan ditangkap pada Jumat (28/1) dini hari di kediamannya di Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Keesokan harinya, salah seorang anggota GMBI berinisial SBI menyerahkan diri ke Polrestabes Bandung yang kemudian dilimpahkan ke Polda Jabar.
"Saudara SBI dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," kata dia.
Adapun inisial dari ke-12 tersangka MFR, MA, IRM, SBI, SN, SF, CP, AR, GG, GP, TSH dan WN. Mereka dikenakan Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP serta Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
"Kepada mereka yang terlibat unras gmbi ini masih terus akan dilakukan pengembangan dan kemungkinan masih akan bertambah tersangkanya," tutur Ibrahim.
Seperti diketahui, GMBI melakukan aksi demo berujung anarkis di depan Mapolda Jabar pada Kamis (27/1) lalu. Ratusan orang diamankan polisi termasuk Ketua Umum M Fauzan.
Simak Video: Kronologi Pemeriksaan hingga Penahanan Edy Mulyadi
Aksi Koboi Rampok Todong Warga di Bandung
Video sejumlah pencuri menodongkan benda diduga senjata api menjadi viral di sosial media. Usut punya usut, kejadian itu terjadi di Taman Kopo Indah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Dilihat detikcom dalam unggahan @infojawabarat, Senin (31/1/2022), sejumlah pencuri melakukan aksinya pada siang hari. Nampak dua orang berjaga-jaga di atas sepeda motor, dan dua orang lagi masuk ke dalam rumah yang diketahui kosong.
Setelah dipantau oleh CCTV, pencuri tersebut dipergoki oleh warga yang juga tetangga pemilik rumah. Langsung Ke empat pencuri tersebut dihampiri oleh dua orang warga lainnya, yang melihat gelagat mencurigakan dari empat orang tersebut.
Namun ketika didekati, salah satu dari perampok terlihat menodongkan benda diduga senjata api kepada warga. Setelah itu, nampak pencuri bergegas dengan cepat meninggalkan lokasi.
Kapolsek Margahayu Polresta Bandung Kompol Yana Mulyana membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi di salah satu rumah kosong. Kata dia, kejadiannya pada pukul 14.00 WIB.
"Ya itu rumah kosong, karena memang lampunya kelihatan nyala, para pelaku spesialis rumah kosong mungkin itu yah, dia nyatronin ke sana," ujar Yana saat dihubungi Detikcom, Senin (31/1/2022).
Yana menjelaskan bahwa aksi keempat pencuri tersebut terpergok oleh salah satu tetangganya yang memiliki CCTV.
"Pas lagi di dalem ada tetangganya, yang tahu rumah kosong tapi banyak orang, ada tamu. Terus oleh tetangganya ditanya, dari mana, mau kemana, cari Pak Adi katanya gitu," tuturnya.
Yana pun menegaskan, bahwa saat ini timnya sedang mendalami barang bukti video dari CCTV tersebut. Bahkan kata dia, saat ini timnya sedang memburu kawanan pencuri tersbeut.
"Pelaku sedang diburu oleh anggota kita. Kerugian satu buah HP," katanya.
Ngeri Jembatan Kayu Dipakai Siswa di Cianjur
Jembatan yang ditopang dua bambu ini berbahaya. Pelajar terpaksa harus melintasi jembatan di perbatasan Cianjur-Garut tersebut demi sekolah.
Warga berinisiatif memasang dua bilah bambu sebagai pijakan yang dipasang pada sisa-sisa penyangga pada jembatan yang rusak. Hal itu dilakukan karena tidak ada akses lain untuk penghubung Desa Cimaragang (Kabupaten Cianjur) dan Desa Cikarang (Kabupaten Garut).
Sebelumnya, jembatan di lokasi ini hancur akibat diterjang banjir bandang. Biasanya jembatan tersebut dijadikan akses pelajar menuju sekolah hingga aktivitas warga mengirim hasil bumi.
Sejumlah orang pernah terpeleset dan nyaris terjatuh ke sungai dari jembatan setinggi 15 meter ini. Namun tetap saja mereka menggunakan jembatan ekstrem sepanjang 100 meter itu.
"Meski ngeri, demi sekolah ya terpaksa lewat jembatan yang rusak ini," ujar Fatma Siti Nurazizah, salah satu pelajar SMK, Senin (31/1/2022).
Belum jelas apakah jembatan itu akan kembali dibangun atau tidak oleh pemda dan Pemprov Jabar. "Kami harap dari Pemkab dan Pemprov memperhatikan, karena kalau dari anggaran dana desa saja kecil, perbaikan pun seadanya," kata Sekretaris Desa Cimaragang Japar Sodik.
Majelis Adat Meradang Edy Mulyadi Pakai Iket Sunda ke Bareskrim
Edy Mulyadi mendatangi Bareskrim Polri buntut ucapan 'jin buang anak'. Kedatangan Edy Mulyadi menggunakan iket Sunda kembali mendapat sorotan dari Majelis Adat Sunda. Seperti apa?
"Ngerti nggak makna iket itu?," ujar Pupugu Agung Dewan Keratuan Majelis Adat Sunda Arie Mulia Sebagja saat dikonfirmasi, Senin (31/1/2022).
Arie menuturkan iket Sunda mempunyai makna mendalam bagi masyarakat Sunda. Majelis Adat Sunda menolak bila Edy menggunakan iket Sunda justru untuk melakukan hal negatif.
"Jadi yang kami marah itu dia memakai iket untuk melakukan hal negatif, menghina suku bangsa di Nusantara," kata dia.
"Sekarang dia datang ke Bareskrim, seolah-olah dia budayawan atau mencirikan orang Sunda, saya juga tidak tahu dia itu orang mana, yang saya tahu dia bukan orang Sunda," ujar Arie menambahkan.
Dia menambahkan secara umum tak bisa melarang Edy untuk tak mengenakan iket Sunda. Namun, dia kecewa bila pemakaian iket Sunda justru dilakukan dengan hal negatif memprovokasi atau menghina suku lain.
"Secara umum saya tidak bisa melarang seseorang menggunakan atribut adat Sunda, tapi kalau dipakai dalam hal negatif saya bisa memberikan ultimatum, tapi kalau hal yang sehari-hari mungkin dia belajar adat budaya Sunda itu bagus, tapi kalau untuk hal negatif akan kami tuntut," katanya.
Sebelumnya, Edy Mulyadi memenuhi panggilan Bareskrim Polri terkait polemik 'jin buang anak'. Ini merupakan panggilan kedua terhadap Edy Mulyadi.
Pantauan detikcom di Bareskrim Polri, Senin (31/1/2022), Edy Mulyadi terlihat datang bersama pengacaranya. Edy Mulyadi terlihat menggunakan kemeja lengan panjang dan iket Sunda.
Sebelum masuk ke dalam gedung, Edy sempat meminta maaf soal ucapannya yang menjadi polemik. Dia kembali mengatakan dirinya menolak pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Satu saya kembali minta maaf, saya nggak mau bilang itu ungkapan atau bukan saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya sebesar-besarnya, kedua tetap menolak IKN karena IKN banyak kajian," ucap Edy Mulyadi.
Sebagai informasi, majelis adat Sunda sempat menyoroti penggunaan iket Sunda oleh Edy Mulyadi. Majelis adat Sunda mempermasalahkan penggunaan iket Sunda ketika Edy Mulyadi bicara yang dianggap menghinakan suku lain.
PTM Bogor Dihentikan Imbas COVID-19 Melonjak
Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan kebijakan terkait penghentian proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) usai puluhan siswa dan guru terpapar COVID-19. Penghentian diberlakukan untuk semua tingkatan sekolah di Kota Bogor mulai Selasa (1/2/2022) hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Kita sepakati menunda PTM di semua tingkatan. Karena angkanya (positif COVID-19) tinggi sekali, 45 (siswa dan guru) di seluruh sekolah dan kemungkinan akan terus menyebar," kata Bima usai menggelar rapat bersama Forkopimda dan para Staf Pemkot Bogor di Taman Ekspresi, Senin (31/1/2022).
Bima menegaskan PTM bakal dilaksanakan kembali jika angka COVID-19 di Kota Bogor melandai. "Sampai batas waktu yang tidak ditentukan sampai lonjakannya kemudian kembali melandai, vaksin anak-anak sudah full (dosis 1 dan 2) dan juga booster sudah diberikan kepada guru dan pendidik," ujarnya.
Menurutnya, lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor terjadi sejak sepekan terakhir. Angka lonjakan kasus bahkan di luar prediksi Satgas COVID-19 Kota Bogor.
"Data-data menunjukkan bahwa lonjakannya eksponensial, melampaui prediksi yang dilakukan oleh kita, jadi seharusnya angka di atas seratusan ini (diprediksi) baru Februari, tetapi ini kemarin sudah 115. Karena itu kita harus melakukan langkah cepat untuk membendung penularan virus ini," tutur Bima.
Beberapa langkah disiapkan Satgas Kota Bogor untuk mengantisipasi ledakan kasus COVID-19, di antaranya menyiapkan tempat tidur khusus pada setiap rumah sakit rujukan agar mampu melayani pasien. Untuk pasien dengan gejala ringan, diarahkan untuk isolasi mandiri (isoman) dengan pemantauan petugas puskesmas. Pemkot juga menyediakan fasilitas konsultasi kesehatan melalui telepon.
"Tidak semua harus dirawat di rumah sakit. Hanya yang gejala sedang, berat atau yang komorbid. Untuk itu kita sosialisasikan ke warga, yang ringan kita arahkan isoman (isolasi mandiri)," ucap Bima.
Selain itu, Pemkot Bogor terus mempercepat proses vaksinasi untuk anak-anak dan booster untuk tenaga pendidik. "Kita mengingatkan kepada warga untuk tidak berkumpul di keramaian dan lain-lain. Menutup pedestrian SSA (jalur lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor) setiap akhir pekan, menutup taman-taman di Kota Bogor dan mengawasi secara ketat mal, tempat hiburan, dan lain-lain," tutur Bima.