Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap fakta sejarah mengenai ibu kota negara. Ia menyebut, sejak awal Jakarta tidak pernah dirancang sebagai ibu kota negara di zaman kolonial.
"Saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan, jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung, yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan," kata Ridwan Kamil, belum lama ini.
Rencana perpindahan pusat pemerintahan itu dilaksanakan secara bertahap, mulai dari berpindahnya markas militer dan kantor-kantor pemerintahan ke daerah Bandung Raya. "Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi pindahlah Kementerian Perhubungan, makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung pindahlah kementerian ESDM makanya ada museum geologi," ucap pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Tetapi sayang, Jepang keburu datang menginvasi sehingga rencana pemindahan pusat pemerintahan versi Kolonial Belanda tak terlaksana sepenuhnya. Berkaca dari garis sejarah, selama ini Indonesia memang belum memiliki ibu kota yang fundamental mewakili kebangsaan.
"Jadi Jakarta itu tidak pernah didesain sebagai ibu kota," katanya
"Jadi republik ini sebelumnya tidak pernah punya sejarah mendesain ibu kotanya yang benar fundamental dan mewakili semua nilai kebangsaan, itu belum pernah ada di Jakarta. Akibatnya apa Jakarta mengambil semua peran sebagai kota bisnis, kota pemerintahan, kota pendidikan," tutur Emil menambahkan.
(yum/bbn)