Pemerintah Kota Sukabumi memutuskan untuk menutup sementara kawasan terintegrasi Alun-alun dan Lapang Merdeka. Pembukaan fasilitas publik ini terhitung baru dua pekan sejak diresmikan, Sabtu (8/1/2022) lalu.
Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan, penutupan tersebut dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron. Penutupan tersebut hanya akan berlaku setiap hari Minggu saja yang dimulai besok.
"Dalam rangka pencegahan penyeberan COVID-19 terutama varian Omicron, Pemerintah Kota Sukabumi akan menutup sementara Alun-alun dan Lapang Merdeka setiap hari Minggu mulai 23 Januari 2022 sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Dida dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (22/1/2022).
Dia mengatakan, dalam waktu singkat ini akan menggencarkan sosialisasi penutupan sementara Alun-alun dan Lapang Merdeka. Selain itu, aparat pun akan mulai bersiaga di dua lokasi tersebut.
"Ya kita dari Pemda akan memberikan informasi di media sosial, pasang spanduk, aparat terkait tentu dari mulai pagi standby di lokasi, kira-kira itu," ujarnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya tindakan tegas bagi warga yang melanggar, Dida tak menanggapi dan berharap semua warga dapat mengikuti kebijakan tersebut.
"Insyaallah semuanya bisa ngikuti. Pemerintah berharap agar warga masyarakat dapat memaklumi juga menaati aturan yang berlaku. Tetap jaga kesehatan," pungkasnya.
Satpol PP Bubarkan Pedagang dan Warga yang Nongkrong di Alun-alun
Sementara itu Sabtu (22/1/2022) malam, sejumlah warga yang tengah nongkrong dan pedagang kaki lima di sekitar Alun-alun Kota Sukabumi dan Lapang Merdeka dibubarkan petugas. Pembubaran tersebut dilakukan menjelang penutupan sementara kedua fasilitas tersebut pada Minggu (23/1/2022) besok.
Pantauan detikcom di lokasi, petugas mengimbau warga untuk mengosongkan Alun-alun melalui pengeras suara. Sementara, pedagang kaki lima diminta untuk membereskan lapaknya.
Petugas juga sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat dan PKL terkait penutupan sementara Alun-alun dan Lapang Merdeka setiap hari Minggu. Sehingga, PKL tidak perlu membuka lapaknya esok hari.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Agus Wawan Gultom mengatakan, tingkat kunjungan masyarakat di akhir pekan memang lebih tinggi jika dibandingkan sebelumnya. Dia mengatakan, pembubaran itu akan rutin dilakukan setiap malam mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19.
"Setiap malam Minggu ya memang luar biasa pengunjung ini baik di Lapdek maupun di Alun-alun kita coba jam 21.00 malam menghentikan aktivitas kaitannya covid ini masih ada, kita antisipasi kesana dengan varian baru (Omicron)," kata Gultom kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022) malam.
Setidaknya ada sekitar 50 petugas yang diterjunkan untuk memberikan arahan kepada warga dan PKL. Dia mengatakan, patroli ini akan ditekankan terutama tiap Sabtu malam.
"Kita imbau dari Satpol, BPBD, Dishub di dua objek Lapdek dan Alun-alun harus dibubarkan. Ya alhamdulillah seperti yang rekan-rekan lihat di Alun-alun sudah mulai sepi," ujarnya.
(ern/ern)