Sempat beberapa pekan berstatus PPKM Level 1, kini Kota Tasikmalaya kembali masuk PPKM Level 2. Dinkes Kota Tasikmalaya mengungkap penyebabnya. Apa itu?
Kadinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan kenaikan level kewaspadaan itu disebabkan oleh jumlah testing COVID-19 di Kota Tasikmalaya dianggap kurang. "Kami memang kembali masuk ke Level 2. Alasannya karena pengetesan dianggap kurang," kata Uus, Rabu 19 Januari 2022.
Selain itu, ternyata di Kota Tasikmalaya juga terjadi penambahan kasus positif COVID-19. "Saat mau dilakukan evaluasi PPKM, di kota ada tambahan kasus, itu kan harus dilakukan pengetesan dan penelusuran. Ketika penilaian, proses itu sedang berjalan. Jadi datanya tak masuk. Karena itu, tracing dan testing kita dinilai kurang. Jadi masuk kembali ke Level 2," tutur Uus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski saat ini Level 2, Uus optimistis pada periode berikutnya Kota Tasikmalaya akan kembali menjadi Level 1. "Kami yakin pada periode berikutnya kami bisa masuk level 1 lagi," kata Uus.
Dia menjelaskan setiap hari rata-rata pengetesan sebanyak 30 sampel. Jika terjadi kasus baru, jumlahnya akan ditingkatkan. Untuk satu kasus positif harus memeriksa setidaknya 15 orang kontak erat.
Sementara itu terkait langkah antisipasi penyebaran varian Omicron, Uus mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan sebagai langkah antisipasi. "Pertama vaksinasi terus kami lakukan. Agar masyarakat bisa mencapai herd immunity. Buat anak juga kita lakukan terus dengan target akhir Januari. Lalu prokes akan diperkuat," ujar Uus.
Ruang isolasi juga tetap disiagakan. "Untuk ruang isolasi, sampai hari ini di RS Dewi Sartika dan Purbaratu masih kami siagakan. Kalau terjadi lonjakan, itu siap kami gunakan," kata Uus menegaskan.