Siswa SMP Pesisir Pandeglang Pilih Pulang Gegara Takut Gempa

Siswa SMP Pesisir Pandeglang Pilih Pulang Gegara Takut Gempa

Rifat Alhamidi - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 15:12 WIB
Siswa SMP di Pandeglang Pascagempa
Sejumlah siswa di Pandeglang memilih pulang lantaran takut gempa susulan. (Foto: Rifat Alhamidi/detikcom)
Pandeglang -

Pagi tadi, suasana di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten amat begitu tenang seperti biasanya. Suara lalu lalang kendaraan serta masyarakat yang kembali beraktivitas seperti biasa seolah tak menampakkan jika wilayah ini pada Jumat (14/1) sore telah diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,6.

Di balik hirup pikuk warga, di sebuah bangunan sekolah SMP, tampak sejumlah siswa yang sejak pukul 06.30 WIB, Sabtu (15/1/2022), sudah begitu antusias untuk memulai pembelajaran di kelas. Namun belum juga mengambil tempat duduknya, mereka malah tampak agak ragu-ragu untuk masuk ke dalam kelas.

Bukan tanpa alasan, sekolah mereka yang bertempat di SMPN 3 Sumur menjadi salah satu bangunan yang dinyatakan rusak akibat gempa Banten 6,6 M. Jika diperhatikan dari luar, memang sekolah ini tampak tak ada masalah apa pun. Tapi setelah masuk ke dalamnya, suasana kengerian akibat gempa itu pun masih terasa hingga sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sontak, raut senyum keceriaan sejumlah siswa di sana langsung berubah menjadi wajah yang begitu kebingungan. Bahkan, ada yang takut karena mereka masih membayangkan bagaimana ngerinya guncangan gempa Banten saat terjadi wilayah Sumur, Pandeglang.

"Kelasnya acak-acakan kak, tadinya ngira enggak apa-apa. Pas cek ke dalam, banyak yang roboh," kata Silvi siswi kelas XIII SMPN 3 Sumur saat ditemui di lokasi.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pantauan, kelas Silvi dan teman-temannya memang bukan ruangan yang terkena dampak lumayan parah akibat gempa. Tapi tetap saja, begitu ia mengecek ke ruangan yang lain, suasana kengerian akibat gempa masih saja tetap terasa.

Misalnya di ruangan gurunya, bagian plafon menjadi roboh akibat diterjang gempa. Selain itu, rak-rak buku pun ikut berjatuhan saat guncangan kuat itu terjadi di wilayah Sumur.

Dua ruang kelas milik teman Silvi ternyata juga ikut terdampak. Beberapa teman-teman seusia Silvi yang tadinya mau masuk kelas, akhirnya harus mengurungkan niat mereka setelah melihat kondisi di dalam ruangan itu.

"Enggak berani kak kita masuknya juga, takut," ujarnya.

Kebingungan Silvi dan teman sebayanya yang lain pun terus berlanjut hingga pukul 08.00 WIB. Mereka masih enggan masuk ke dalam kelas karena kondisi di dalamnya yang masih terasa mencekam.

Kebingungan mereka pun makin bertambah lantan tak terlihat ada satupun guru yang datang ke sekolah. Hingga akhirnya, Silvi dan yang lain memutuskan untuk kembali lagi ke rumah dan mengurungkan niat mereka untuk belajar pada hari itu.

"Enggak ada informasi kak mau belajar apa enggak hari ini. Tapi bagusnya sih libur aja, soalnya saya takut kalau ada gempa lagi," tutur Silvi.

Perlahan, satu per satu siswa di sekolah itu beranjak meninggalkan gedung SMPN 3 Sumur. Mereka pun akhirnya memilih pulang ke rumah sembari menunggu informasi selanjutnya dari guru mereka.

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads