Stasiun Cijulang: Persinggahan 'Ular Besi' ke Batukaras yang Kini Terbengkalai

Stasiun Cijulang: Persinggahan 'Ular Besi' ke Batukaras yang Kini Terbengkalai

Aldi Nur Fadilah - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 11:10 WIB
Kondisi Stasiun Cijulang awal tahun 2022, hampir roboh tak terawat
Kondisi Stasiun Cijulang awal tahun 2022, hampir roboh tak terawat (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikcom)
Pangandaran -

Stasiun kereta api (KA) yang menghubungkan jalur Cijulang-Banjar-Pangandaran kini hanya tinggal kenangan. Dahulu jalur tersebut menjadi primadona, yang mengantarkan turis ke Batukaras.

Sejarah mencatat, stasiun KA Cijulang yang menghubungkan ke Pangandaran hingga Banjar itu merupakan jalur paling sibuk pada zamannya. Jalur yang masuk wilayah aset Daop II Bandung itu memiliki panjang 82 KM.

Pemandangan yang disuguhkan di sepanjang jalur KA Cijulang-Banjar pun luar biasa. Terutama, panorama ngarai dan perbukitan saat melewati Jembatan Cikacepit dan Terowongan Wilhelmina di Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya untuk pelesir, jalur tersebut juga digunakan warga sebagai sarana transportasi karena ongkosnya yang terjangkau. Ajat (52) warga dusun Ciwaru, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran mengatakan, mengatakan, ketika itu banyak juga muda-mudi yang memadu kasih sambil wisata.

Kondisi Stasiun Cijulang awal tahun 2022, hampir roboh tak terawatKondisi Stasiun Cijulang awal tahun 2022, hampir roboh tak terawat Foto: Aldi Nur Fadilah/detikcom

Sayang jalur yang dibuka sejak tahun 1921 itu ditutup pada 1982, bersamaan dengan penutupan petak jalur Banjar-Pangandaran.

ADVERTISEMENT

"Anak zaman dulu bandelnya berpacaran gitu, sepulang sekolah atau hari libur mengajak pacar naik KA Cijulang-Banjar lalu balik lagi," kata Ajat kepada detikcom,Jumat(14/1/2022).

Namun kini, masa-masa itu hanya tinggal menjadi kenangan. Bangunan stasiun KA Cijulang pun kini hanya tinggal bangunan tak terawat. Struktur bangunannya sebagian rapuh dan dipenuhi oleh rerumputan.

Yang masih terlihat utuh, hanyalah ruang tiketing dan pintu masuk pertama masuk ke stasiun tersebut. Pintu tua yang terbuat dari kayu itu masih terpasang, meski mulai lapuk termakan usia.

"Sekarang tak terawat, padahal jika dibereskan bisa menjadi daya tarik wisata untuk bangunan tua," ucapnya.

Tak hanya soal bangunan, rel jalur kereta itu pun sudah hilang. "Ada oknum yang ambil besi untuk dijual, adapun yang dimanfaatkan untuk kebutuhan tiang penyangga," katanya.

Ajat berharap Stasiun dan jalur Cijulang ini bisa kembali dihidupkan. Selain tampak indah, juga diharapkan bisa mendongkrak ekonomi penduduk di sekitar. "Mudah-mudahan saja rencana pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali KA Cijulang segera teralisasi," ujarnya.

(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads