3 Pelajar Luka, Kegiatan 'Lingkaran Setan' di Ciamis Tak Berizin

3 Pelajar Luka, Kegiatan 'Lingkaran Setan' di Ciamis Tak Berizin

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 13 Jan 2022 14:20 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyayangkan insiden 'lingkaran setan' yang menyebabkan tiga pelajar di Ciamis mengalami luka. Kegiatan itu disebut tak memiliki izin dari sekolah.

"Terkait kejadian pramuka di SMAN 1 Ciamis, kejadian itu berawal dari hari Sabtu di luar sekolah. Jadi sebetulnya itu kegiatan di luar instansi pendidikan dan tidak ada izin dari sekolah," ucap Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi dalam keterangannya, Kamis (13/1/2022).

Dedi menyayangkan adanya insiden tersebut. Menurut dia, insiden itu membuat Disdik Jabar melakukan moratorium terhadap kegiatan pramuka di SMAN 1 Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga sudah melaporkan ke Kwarda Jawa Barat, nanti selama moratorium akan melakukan pembenahan untuk memperbaharui struktural dalam rangka memutus mata rantai," katanya.

Menurut Dedi, kegiatan paskat atau pasukan tongkat tersebut merupakan kegiatan yang biasa melibatkan alumni. Dengan adanya moratorium tersebut, pengawasan ekstrakurikuler pramuka akan melarang keterlibatan dari alumni.

ADVERTISEMENT

"Karena sudah ada kebiasaan lama seperti itu yang dilakukan secara turun temurun, seperti pola pembaiatan untuk menjadi anggota unit tongkat," tutur Dedi.

Disdik Jabar telah memerintahkan pihak sekolah untuk memperbaiki keseluruhan konsep ramah anak. Sehingga konsep ramah anak bukan saja selama kegiatan belajar dan mengajar saja.

"Tapi juga harus sampai ke kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler," ucap Dedi.

Sementara untuk korban, kata Dedi, pihaknya menyebut kondisi korban yang mengalami luka sudah membaik. Bahkan beberapa orang sudah siap bersekolah lagi.

"Yang disayangkan memang kejadian tindakan kekerasan ini berdampak ada tiga orang yang masuk rumah sakit. Yang dua orang sudah keluar rumah sakit dan siap sekolah lagi. Sedangkan yang satu belum," ujar Dedi.

Sekadar diketahui, tiga siswa kelas X SMAN 1 Ciamis luka memar diduga akibat dipelonco saat kegiatan pramuka. Lantaran tidak terima dengan kondisi menimpa sang anak, para orang tua melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi.

Mamay, orang tua salah satu korban, menjelaskan anaknya mengalami lebam di wajah setelah mengikuti kegiatan pramuka di Kertaharja, Ciamis, pada Sabtu (8/1). Anaknya mengaku mengikuti kegiatan 'Lingkaran Setan' yaitu disuruh saling tempeleng dengan rekannya.

"Menurut keterangan anak saya, dalam kegiatan itu disuruh untuk membuat 'Lingkaran Setan'. Itu saling tempeleng sesama rekannya. Muka anak saya lebam dan bibir sobek," ujar Mamay di Mapolres Ciamis, Rabu (12/1).

Halaman 3 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads