Pemkab Sumedang melalui Dinas Kesehatan menggelar vaksinasi massal di sekolah dasar (SD). Kegiatan tersebut sebagai bentuk percepatan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6 -11 tahun.
Salah satunya berlangsung di SDIT As-Samadani, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan. Vaksinasi dilakukan dengan menyasar 350 anak.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun di wilayahnya saat ini sudah mencapai 15 persen. "Alhamdulillah berjalan lancar. Mudah-mudahan pada bulan Februari vaksinasi anak usia 6-11 tahun bisa mencapai target," kata Dony, Selasa (11/1/2022).
Dony berharap vaksinasi booster bagi lanjut usia (lansia) bisa terlaksana dengan lancar pada Februari 2022. "Diharapkan optimalisasi sasaran bisa lebih mudah. Kerja keras Pemerintah Daerah bersama seluruh stakeholders tentu bisa memaksimalkan sasaran vaksinasi di Kabupaten Sumedang," tutur Dony.
Kabid P2P Dinkes Sumedang Reni K Anton mengatakan Polres Sumedang, Kodim 0610 Sumedang bersama Pemkab dan pihak terkait lainnya terus mengoptimalkan sasaran target vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun agar sesuai harapan. "Sebelumnya vaksin untuk anak-anak ini dilaksanakan di dua mall di Sumedang yaitu Plaza Asia Sumedang dan Jatinangor Town Square (Jatos). Sekarang Puskesmas melaksanakan vaksinasi ke SD-SD," katanya.
Reni menjelaskan selain optimalisasi vaksinasi anak, Kabupaten Sumedang termasuk 10 Kabupaten/Kota yang harus melaksanakan Launching Vaksinasi Booster bagi lansia. "Adapun sasaran vaksinasi Booster ini adalah untuk Lansia, orang-orang dengan immunocompromised dan kelompok PBI (Penerima Bantuan Iuran)," ucap Reni.
Kepala Sekolah SDIT As-Samadani Cucu Syamsu menyebutkan kegiatan vaksinasi digelar ke dalam tiga seksi. "Vaksinasi dimulai sekitar pukul 07.30 WIB dari Kelas 1 sampai Kelas 6 dengan dibagi menjadi tiga gelombang," tuturnya.
Cucu menjelaskan kegiatan vaksinasi massal ini merupakan sebagai upaya sekolah agar siswa dapat belajar secara normal sebagaimana pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan 100 persen. "Vaksinasi ini untuk mendukung pembelajaran tatap muka yang mulai dilaksanakan serta melindungi anak-anak dari keterpaparan Covid-19, khususnya varian baru yaitu Omicron yang perkembangannya cukup cepat," ujar Cucu.
(bbn/mso)
