Setelah 2,5 tahun ditutup akibat pandemi COVID-19, Alun-alun Cianjur akan kembali dibuka, Selasa (11/2/2022) besok. Namun Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan aturan ketat hingga pembatasan waktu untuk mencegah penyebaran Corona.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan minimnya penyebaran kasus COVID-19 dan sudah tercapainya vaksinasi lebih dari 70 persen dari target menjadi pertimbangan Pemkab kembali membuka kawasan Alun-alun Cianjur. Namun, Herman menjelaskan jika di masa uji coba, Alun-alun Cianjur hanya dibuka empat hari dalam seminggu.
"Kita buka Alun-alun karena kasus COVID-19 Cianjur rendah, kasus aktif hanya 1 orang. Tapi dibukanya hanya hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu," kata dia, Senin (10/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya berbagai aturan juga diterapkan agar pembukaan tidak berujung penyebaran COVID-19. Di antaranya dengan mewajibkan pengunjung yang masuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukan kartu vaksin.
"Jadi yang boleh masuk yakni yang sudah divaksin, minimal dosis pertama. Jika belum, kita siapkan gerai vaksin di pintu masuk," kata dia.
Dia menambahkan setiap pengunjung juga dibatasi lama berada di dalam alun-alun, yakni hanya 2 jam. "Batasnya hanya dua jam, tidak lebih. Nanti kan bisa dicek melalui aplikasi PeduliLindungi, yang sudah lebih dari batas waktu kami minta untuk keluar," kata dia.
"Kita minta semua ikuti aturan, terlebih protokol kesehatan. Jangan sampai pembukaan Alun-alun Cianjur malah menjadi memicu penyebaran COVID-19," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Alun-alun Cianjur yang merupakan umum yang juga menjadi destinasi wisata ini diresmikan pada Februari 2019 lalu. Namun, sudah 2,5 terakhir, Alun-alun Cianjur ditutup karena pandemi COVID-19.
Alun-alun ini langsung diresmikan Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi menyebut alun-alun tersebut sangat megah dan akan menjadi percontohan nasional.
Terdapat tiga spot utama yang menggambarkan tiga pilar budaya Kabupaten Cianjur, yakni halaman rumput sintetis dengan tugu Al-Quran sebagai perwujudan pilar budaya Ngaos.
Selain itu ada juga panggung pertunjukan dengan bentuk kecapi suling sebagai representasi pilar budaya Mamaos. Terdapat juga auditorium berbentuk segi lima dengan siluet dua orang tengah memeragakan pencak silat asli Cianjur sebagai penggambaran pilar budaya Maenpo.
Tak hanya itu, jalan setapak dengan 99 pilar bertuliskan Asmaul Husna juga mempercantik dan menjadi spot primadona untuk berswafoto.
(mso/bbn)