Warga Kabupaten Lebak mengeluhkan distribusi air bersih dari PDAM sering mati. Kondisi itu cukup menghambat kebutuhan air bersih warga.
Kebag Ekonomi pada Setda Kabupaten Lebak Dani Hendarman terganggunya distribusi air bersih gegara pompa milik PDAM Tirta Multatuli sudah dimakan usia. Dia menyebut perlu ada perbaikan pompa agar distribusi air bersih bisa kembali lancar.
"Iya karena dilihat dari sisi kebencanaan agak rawan bencana (Kabupaten Lebak). Suka ada gangguan terhadap pipa-pipa setelah hujan deras, dan berdampak terhadap pelayanan. Kemudian karena masalah perpompaan," katanya kepada detikcom, Senin (10/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dani menyebut, mesin pompa yang dimiliki PDAM sudah lama, maka wajar apabila terjadi kerusakan dan perlu perbaikan. Ketika mesin pendorong air macet, air baku yang sudah diambil, diolah dan ditampung tidak bisa didistribusikan kepada warga.
"Pelanggan tidak radius dekat saja, ada yang jauh. Perlu daya dorong, maka kita mau menaikkan kapasitasnya," katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya menganggarkan Rp 2 miliar untuk membeli pompa baru. Hal itu agar distribusi air bersih kepada warga bisa berjalan dengan baik.
"Sudah dianggarkan mesin baru (pompa), untuk pelaksanaan di triwulan I atau Januari hingga Maret. Mesin untuk daerah Lebak Selatan," ujar Dani.
Kondisi pompa air sering mengalami macet sehingga tidak mampu mendistribusikan air hingga ke Lebak Selatan. Rencananya pembelian pompa dilakukan apabila rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) telah disetujui.
"Minggu ke dua atau ke tiga bulan ini semoga bisa disetujui," katanya.
Menurutnya, apabila pipa baru telah dipasang dan masalah mati air masih terjadi, maka Pemkab Lebak akan melakukan evaluasi lanjutan.
"Kita lihat nanti problem nya apa, masalahnya apa lagi. Setelah pemasangan baru cek teknisnya. RKAP dijalankan atau tidak,"tambahnya.
"3 bulan ini betul-betul akan kami awasi realisasi perpompaan di Lebak Selatan," pungkasnya.
Dia menambahkan PDAM Tirta Multatuli melayani 45 ribu sambungan rumah (SR) di Lebak. Kondisi aktif sebanyak 33 ribu SR, dan 11 ribu SR tidak aktif lantaran diputus.
"Kami bagian pembinaan selalu mendorong PDAM. Karena yang terpenting sebagai penyedia layanan dasar, ya, lakukan saja kewajibannya. Berikan pelayanan yang prima. Masyarakat enggak minta macam-macam, hanya minta ketika butuh air, air ngocor," tandasnya.
(mso/yum)