Seluruh sekolah di Kabupaten Ciamis melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen mulai hari ini. Para siswa semua masuk bersama-sama dalam satu waktu. Hal ini pertama kali dilakukan sejak hampir dua tahun pandemi COVID-19.
Pantauan detikcom di SMPN 1 Ciamis, Senin (10/1/2022), para siswa antusias bersekolah. Mereka terlebih dulu di cek suhu dan masker oleh petugas sekolah. Sebelum ke ruang kelas, mereka cuci tangan pakai sabun.
Pada hari pertama ini pihak SMPN 1 Ciamis tidak melaksanakan upacara bendera. Mengingat jumlah siswa terlalu banyak dan khawatir berkerumun. Sebagai gantinya, pembinaan siswa dilakukan oleh wali kelas di ruangan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada juga beberapa sekolah yang melaksanakan upacara bendera, yaitu di SMPN 2 Ciamis dan MI Karanggedang Ciamis. Para siswa dan guru mengaku bahagia bisa kembali berkumpul di sekolah. Sebelumnya, mereka melaksanakan pembelajaran daring atau dibagi beberapa sesi saat PTM.
"Senang, semua siswa bisa masuk sekolah full 100 persen. Meski ada agak sedikit waswas, kadang masih ada teman-teman yang berkerumun. Tapi pihak sekolah dan OSIS tetap menjaga agar prokes dijalankan, sehingga PTM 100 persen bisa berjalan," ujar Malika Azzhara, siswa Kelas VIII E.
Malika berharap PTM 100 persen ini dapat dilakukan seterusnya. Mengingat sejak dua tahun pandemi, mereka hanya belajar daring yang kurang efektif dan masuk dengan sistem sesi.
"Saya dan teman-teman tentunya merasa gembira, bisa bertemu bareng di sekolah. Karena kan kami belum bertemu langsung sama semuanya hanya beberapa saja," ucap Malika.
"Senang, gembira, karena saya juga sudah kangen dengan mereka. Beda sekali antara daring dengan tatap muka. Kami bisa lebih dekat dengan anak. Semoga PTM ini berjalan lancar dan kami sebagai guru lebih leluasa dalam membimbing anak-anak," kata Malika.
Kepala SMPN 1 Ciamis Agus Sumantri mengatakan PTM 100 persen ini berdasarkan SKB 4 Menteri dan edaran bupati Ciamis setelah dilakukan verifikasi lapangan. Menurut Agus, semua guru, siswa dan orang tua termasuk komite menyambut antusias PTM 100 persen ini.
"Jadi semua siswa masuk. Sebangkunya duduk berdua, tapi kami tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat. Sebelum dimulai pelajaran, karena tidak ada upacara, seperti biasa mengaji dan ada bimbingan dari wali kelas 40 menit pertama. Siswa bawa nasi dan minum karena kantin masih tutup," tutur Agus.