.webp)
Pemprov Jawa Barat merenovasi 38.290 rumah tidak layak huni (rutilahu) di 1.232 desa yang tersebar di 27 kabupaten/kota sepanjang tahun 2021. Anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan ribuan rutilahu tersebut sebanyak Rp 670 miliar.
Dalam pembangunannya total melibatkan 114.870 tenaga kerja. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, anggaran program perbaikan rutilahu tahun 2021 tidak termasuk yang terkena refocusing untuk penanggulangan COVID-19.
"Tahun 2021 yang tidak kita refocusing adalah program perbaikan rumah tidak layak huni senilai Rp 670 miliar, untuk 38 ribu lebih rumah butuh perbaikan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangannya, Minggu (9/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutilahu, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyasar masyarakat kurang mampu sehingga alokasinya dananya tak di-refocusing. "Kami bersimpati, selama COVID-19 ekonominya terpuruk rumahnya juga tidak memadai makanya tidak kita refocusing," ungkapnya.
"Kami mengedepankan sila kelima keadilan sosial, jadi kami tidak hanya mengurusi ruang terbuka tapi juga hak dasar punya rumah baik juga kita sempurnakan," ujar Kang Emil menambahkan.
"Jadi kami tidak hanya mengurusi ruang terbuka tapi juga hak dasar punya rumah baik juga kita sempurnakan," tambahnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sukabumi, Kang Emil kembali memberikan bantuan perbaikan rutilahu secara simbolis untuk lima daerah. Yakni Kota Sukabumi 610 unit senilai (Rp10,6 miliar), Kabupaten Sukabumi 2.386 unit (Rp41 miliar), Cianjur 420 unit (Rp 7 miliar), Kabupaten Bogor 1.100 unit (Rp 19 miliar), dan Kota Bogor 1.000 unit (Rp 17 miliar).
