Jabar Quick Response Terima 6.072 Aduan, Terbanyak Masalah Kesehatan

Jabar Quick Response Terima 6.072 Aduan, Terbanyak Masalah Kesehatan

Yudha Maulana - detikNews
Minggu, 09 Jan 2022 09:33 WIB
Jabar Quick Response
Foto: Pemprov Jabar
Bandung - Jabar Quick Response (JQR) menerima 6.072 aduan sepanjang tahun 2021. Seluruh aduan yang datang direspon, dan setelah dipilah ada 3.762 aduan yang berada dalam ranah penanganan JQR.

Berdasarkan laporan data aduan kepada JQR yang diterima detikcom, rata-rata aduan yang datang mengenai kesehatan dengan jumlah aduan 1.615, kemudian rumah darurat roboh dengan jumlah aduan 708, kemudian kebencanaan dengan jumlah 524 aduan dan diikuti aduan lainnya.

Sebaran aduan terbanyak dari kawasan Bandung Raya dengan 1.813 aduan (48%), kemudian diikuti Priangan Timur 614 aduan, Bodebek 489 aduan, Priangan Barat 354 aduan. Purwasuka 255 aduan dan Ciayumajakuning dengan 240 aduan.

Ketua Harian JQR Reggi Kayong Munggaran mengatakan, saat ini 2.302 aduan yang masuk telah selesai mendapatkan penanganan. Sedangkan, 1.463 lainnya masih dalam proses penanganan.

Reggi mengatakan, JQR ini merupakan terobosan yang dibentuk oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sebagai unit kemanusiaan yang bekerja sistemik dan solid.

"Sebagai yang melahirkan JQR beliau berhasil. Gagasan yang brilian ini berhasil menjadikan JQR bayi yang berkembang dengan baik. tumbuh kembangnya juga sungguh cepat,' katanya Minggu, 9 Januari 2022.

Menurutnya sejak awal dibentuk Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- terus menyemangati dan memonitor perkembangan JQR. Tak hanya itu Ridwan Kamil juga kerap memberikan jalan mengatasi persoalan yang dihadapi JQR, salah satunya urusan pendanaan.

Reggi mengatakan, Kang Emil melakukan lobi-lobi kepada berbagai pihak untuk sama-sama mengatasi problema warga Jawa Barat.

"Saya kira peran Kang Emil sangat pro aktif dalam wilayah mengendorse JQR untuk mendapatkan donatur yang akan membantu warga jabar, itu luar biasa," katanya.

Namun upaya personal ini lambat laun harus diberikan jalan yang lebih optimal. Reggi mengaku Kang Emil pada akhirnya berpikir bahwa jika tidak dibikin satu sistem, maka hal ini akan membuat pihaknya kewalahan.

"Supaya membantu efisiensi operasionalnya. Dan kepentingan kami mempublikasikan gerakan-gerakan baik ini semata-mata sebagai bentuk siar, bahwa banyak orang berpotensi berbuat baik dan banyak orang juga berpotensi salah ketika melakukan kebaikan itu," katanya. (yum/yum)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads