Krisis Air Bersih Ancam Desa Terdampak Banjir Bandang di Garut

Krisis Air Bersih Ancam Desa Terdampak Banjir Bandang di Garut

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 30 Nov 2021 20:42 WIB
Banjir bandang terjang perkampungan di Garut
Banjir bandang terjang perkampungan di Garut. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Tanah longsor dan krisis air bersih menjadi ancaman bagi warga Desa Cintamanik, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, yang terdampak banjir bandang, beberapa waktu lalu. Desa itu berada di daerah pegunungan yang curam dan saluran utama air bersih warga putus tertimpa longsoran.

Jabar Quick Response (JQR) pun bergerak untuk mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga di sana. Koordinator Kanal Kebencanaan JQR Ade Fayzal Hidayat mengatakan, di desa Cintamanik terdapat 272 jiwa yang terdampak dan 7 rumah rusak akibat banjir dan longsor pada akhir pekan lalu di Cintamanik.

"Sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada JQR untuk cepat merespons kebutuhan terdampak bencana di Kabupaten Garut, Hingga hari ini untuk mencapai lokasi baru bisa diakses oleh roda dua, sebelumnya harus dicapai dengan berjalan kaki," ujar Fayzal dalam keterangannya, Rabu (30/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pantauan situasi, JQR akan merespon pemenuhan dapur umum. Di sana tim JQR mendirikan dapur umum di Kampung Cileles Desa Cintamanik Kecamatan Karangtengah untuk pengungsi, warga dan relawan kebencanaan.

Dalam melaksanakan operasi kebencanaan,melakukan pengumpulan data dan peninjauan langsung menjadi hal yang penting bagi JQR. "Dengan data yang kami kumpulkan kami dapat melaksanakan tugas secara tepat dan terukur,"ujar Fayzal.

ADVERTISEMENT

"Air bersih juga menjadi masalah yang timbul setelah bencana banjir, kami akan upayakan untuk bantuan, untuk sementara saat ini telah kami koordinasikan dengan BPBD, PDAM dan PUPR," kata Fayzal melanjutkan.

Menurut Fayzal, kekuatan logistik dapur umum bisa memenuhi kebutuhan selama tiga hari ke depan. JQR juga berkolaborasi dengan pihak donatur seperti Baznas Provinsi Jawa Barat dan JNE untuk membantu korban terdampak banjir.

Untuk tenaga di lapangan JQR juga dibantu oleh relawan dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Garut. "Untuk kemanusiaan, JQR terbuka berkolaborasi dengan banyak pihak, baik untuk bantuan maupun operasi lapangan,"ucapnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sedikitnya ada 676 jiwa yang terdampak banjir bandang dari 8 desa yang berada di dua kecamatan.

Di antaranya Desa Cinta ada 80 unit rumah terendam, di Desa Cintamanik ada 75 rumah yang terendam sekaligus tiga jembatan mengalami rusak berat. Lalu, Desa Caringin ada 45 rumah terendam.

"Di tiga desa tersebut ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang terdampak," kata Kasie Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat.

Lalu, di Kecamatan Sukawening ada lima desa yang terdampak, di antaranya Desa Mekarwangi ada 39 rumah rusak ringan dan berat. Desa Sukamukti, 12 rumah mengalami rusak sedang; Desa Sukawening tercatat 46 rumah rusak ringan dan sedang; Desa Mekarhurip tercatat empat rumah rusak berat dan ringan.

Terakhir ada desa Mekarluyu yang tercatat tiga unit rumah rusak ringan dan dua konstruksi bendungan mengalami kerusakan. Dari lima desa itu, ada sekira 317 jiwa terdampak dan harus mengungsi ke tempat lebih aman.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Garut untuk menyiapkan bantuan logistik, terutama untuk kebutuhan mendesak seperti sembako, sandang, alat kebersihan, perlengkapan sekolah hingga perlengkapan dapur," ucap Hadi.

Halaman 2 dari 2
(yum/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads