Uniknya Deretan Rumah dI Cibubuan Sumedang : Jadul-Ditawar Miliaran Rupiah

ADVERTISEMENT

Uniknya Deretan Rumah dI Cibubuan Sumedang : Jadul-Ditawar Miliaran Rupiah

Nur Azis - detikNews
Minggu, 09 Jan 2022 08:42 WIB
Satu dari sederet rumah jadul di Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang Sumedang ini ditawar hingga Rp 1,2 miliar.
Satu dari sederet rumah jadul di Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang Sumedang ini ditawar hingga Rp 1,2 miliar. (Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Desa Cibubuan merupakan salah satu desa di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang. Desa tersebut memiliki keunikan dengan beberapa bangunan rumahnya yang masih mempertahankan desain rumah pada medio akhir 1950-an hingga 1960-an.

Sederet rumah-rumah "jadul" tampak terlihat di sepanjang jalan. Hal itu menjadi keunikannya tersendiri saat memasuki desa tersebut.

Berada disana, kita seolah digeret kembali ke masa lalu. Pemandangan alamnya yang masih cukup asri, menambah suasana syahdu di tengah panorama alam pedesaan.

Diketahui kemudian, rumah warga rata-rata merupakan peninggalan dari bebuyutnya yang dipertahankan sedemikian rupa. Karena keunikannya, bahkan beberapa rumah diantaranya telah menarik minat warga luar sampai ingin membelinya dengan harga hingga satu miliaran lebih.

Salah satunya rumah milik pasangan Yuyus Setia Siswana (61) dan Popon Sopariah (59). Rumah mereka merupakan rumah peninggalan turun temurun dari buyut dan kakeknya.

"Menurut buyut dulu, rumah ini dibangun selama dua tahun dari 1958 sampai 1960, mungkin waktu itu sulit untuk bahan-bahannya yah," ungkap Yuyus saat ditemui detikcom di rumahnya beberapa hari lalu.

Rumah pasangan ini cukup unik dengan mempertahankan model bangunannya yang khas. Salah satu keunikannya yakni, dinding pada rumahnya cukup tebal yang dibangun dengan dua baris batu bata merah yang tersusun ke atas.

Satu dari sederet rumah jadul di Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang Sumedang ini ditawar hingga Rp 1,2 miliar.Satu dari sederet rumah jadul di Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang Sumedang ini ditawar hingga Rp 1,2 miliar. Foto: Nur Azis/detikcom

Keunikan lainnya, seperti memiliki atap genteng yang terhitung tinggi, banyaknya kaca jendela dan batu alam yang menempel di bagian dinding di depan rumah.

"Lantai atau tegel ubin ini juga masih yang dulu tidak saya ubah pakai keramik, karena apa, biar tetap sejuk di rumah," ungkapnya.

Selain bangunannya, interior di dalam rumahnya pun masih mempertahankan perabotan-perabotan jadul. Di sana tampak kursi dan lemari berbahan jati lengkap dengan ukirannya.

"Kesan-kesan jadul ini yang saya pertahankan karena sekarang menjadi barang langka dan cukup jarang ditemui," ujarnya.

Karena keunikannya tersebut, rumah milik Yuyus telah menarik minat orang-orang untuk membelinya. Bahkan ada yang berani membayar rumahnya hingga Rp 1,2 miliar.

"Saya dulu belinya ke ade saya karena ini peninggalan, gantinya 250 juta, sekarang ada yang berani membeli sampai 1,2 miliar, tapi saya tidak lepas karena ini harta peninggalan," terangnya.

Pernah Disinggahi Jenderal AH Nasution

Selain unik, rumah Yuyus juga diketahui memiliki nilai sejarah. Rumah tersebut pernah disinggahi oleh Jenderal Besar TNI (alm) A.H Nasution saat napak tilas peristiwa long march Pasukan Siliwangi dari Yogyakarta sampai ke Bandung dengan terlebih dulu singgah di Sumedang, yakni di Buahdua.

"Menurut cerita kakek, kata bapak saya, dulu pengawal Jenderal Nasution mencari rumah untuk menginap, tapi setelah mencari-cari sang Jenderal ingin di rumah ini cuma semalam, sampai jam dua malam, paginya pulang lagi," terangnya.

Rumah unik lainnya, rumah milik Arys Rukmana dan Tintin Somadipura. Rumah milik keduanya bagian depannya berbentuk dome atau setengah lingkaran.

"Rumah ini memang kami pertahankan bentuknya seperti ini dari dulu, karena sekarang cukup langka dan unik dengan desain seperti ini," katanya

Rumah keduanya pun merupakan rumah peninggalan dari bebuyutnya. Rumah dengan bangunan dua lantai itu, pada lantai dibagian atasnya menggunakan bahan kayu dulu.

"Lantai bagian atas memang dari dulu seperti itu, pakai kayu tidak diubah," pungkasnya.

Simak juga 'Jernihnya Mata Air Cikandung Mengundang Wisatawan Berkunjung':

[Gambas:Video 20detik]



(yum/yum)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT