DPRD Kota Tasikmalaya meminta manajemen RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya meningkatkan kualitas pelayanan serta perbaikan dari sisi pengelolaan, termasuk penyehatan kondisi keuangan. Kehadiran Direktur RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Budi Tirman yang baru saja dilantik diharapkan bisa menjadi momentum memperbaiki kinerja fasilitas kesehatan rujukan di Kota Tasikmalaya ini.
Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dengan pihak RSUD dr Soekardjo dan Dinas Kesehatan, Kamis (6/1/2022). Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Gilman Mawardi mengatakan selama ini banyak pelayanan dasar RSUD Tasikmalaya yang tidak berjalan dengan baik.
"Misalnya ketersediaan obat, sering terjadi pasien disuruh mencari obat sendiri ke luar RSUD, karena tak ada obat. Kemudian layanan CT scan, tak bisa dilayani. Pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain. Padahal ini pelayanan dasar yang seharusnya bisa dipenuhi," kata Gilman.
Selain itu Gilman juga menyoroti soal jumlah pegawai RSUD yang dianggap gemuk atau terlalu banyak. Sehingga beban gaji pegawai membuat kondisi keuangan RSUD terganggu atau tidak sehat.
"Jumlah SDM di RSUD Kota Tasikmalaya tidak proporsional, terlalu gemuk. Kapasitas tempat tidur sekitar 500-an sementara pegawainya 1.400, rasionya terlalu besar. Tidak efisien, jadi kami minta lembaga independen untuk melakukan kajian mengenai jumlah pegawai di RSUD Kota Tasikmalaya ini," tutur Gilman.
Tapi terkait ini, Gilman mengatakan, pihak Dinas Kesehatan atau RSUD memberikan solusi yang komprehensif. Pegawai yang akan diputus kontrak kerja, harus diperhatikan pula nasibnya.
"Tapi harus tuntas solusinya, jangan asal diputus kontrak. Mereka warga Tasikmalaya juga yang harus kita perhatikan," ujar Gilman.
(bbn/mso)