.webp)
Pemerintah Kabupaten Lebak akan memberikan bantuan stimulan kepada 614 korban banjir bandang dan tanah longsor 2020. Besaran bantuan itu berbeda-beda tergantung tingkat kerusakannya.
"Rp 50 juta untuk kerusakan berat, Rp 25 juta untuk kerusakan sedang, dan Rp 10 juta untuk kerusakan ringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama, Kamis (6/1/2022).
Feby menyatakan pemberian bantuan ini dilakukan secara bertahap, dengan jangka waktu tiga kali pengiriman. Ia mengaku dana tersebut sudah dikirim melalui rekening masing-masing korban, tapi belum bisa diambil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru bisa diambil setelah ada surat rekomendasi atau hasil berita acara dan surat pertanggungjawaban mutlak dari masyarakat," ujarnya.
Rencananya penyerahan berita acara kepada masyarakat akan dilakukan pertengahan Januari ini. Dana stimulan pun dapat dicairkan oleh masyarakatnya.
Ketika ditanya, apabila ada warga yang terlanjur merenovasi rumah, apa warga berhak mendapat dana stimulan ini?
"Iya, dirembers. Bagi yang sudah memperbaiki sebelum dana turun. Tapi dana itu harus habis. Misalnya, warga A kerusakannya sedang, ia berhak dapat dana stimulan Rp 25 juta. Tapi setelah diperbaiki habisnya cuma Rp 20 juta, yang Rp 5 juta lagi harus habis, untuk ngecat rumah atau apa," tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga memberi dua tawaran bantuan kepada korban banjir bandang dan longsor tahun 2020. Dua tawaran itu, yaitu relokasi dan bantuan stimulan.
"Masyarakat yang tinggal di huntara tidak semuanya direlokasi. Karena kami tidak bisa memindahkan semua, ada yang milih tetap tinggal di tanah kelahirannya," Kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama, Kamis (6/1/2022).
Dari enam kecamatan terdampak bencana, hanya lima kecamatan yang akan diberi tawaran bantuan. Khusus Kecamatan Cimarga akan diganti oleh pihak Waduk Karian.
"Datanya sudah kami pegang. Siapa yang pilih relokasi dan siapa yang memilih stimulan semua sudah ada," ujarnya.
Ia menargetkan, bantuan stimulan bisa diberikan pada bulan Februari mendatang. Sementara target bantuan relokasi belum bisa dipastikan karena terhalang peralihan lahan.
Meski begitu, ia berharap pertengahan Januari bisa menerima salinan serah terima lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sehingga tahap selanjutnya dapat segera dilaksanakan.
"Semoga yang relokasi bisa tercapai targetnya. Biar proses administrasi dilakukan bulan Maret," tandasnya.
(mso/yum)
