Mayat Pria di Kebun Karet Bandung Barat Diduga Korban Pembunuhan

Mayat seorang remaja pria ditemukan di perkebuna karet Kabupaten Bandung Barat. Polisi menduga mayat pria tersebut merupakan korban pembunuhan.

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan dugaan pembunuhan itu dikuatkan dengan sejumlah luka yang terdapat di tubuh korban atas nama M Ismail, warga Cipatat, Bandung Barat.

"Terkait temu mayat kemarin itu kami pastikan diduga korban pembunuhan karena saat ditemukan banyak luka bacokan. Luka bacokan itu terlihat dengan sangat jelas, pertama di leher ada luka terbuka, kemudian di punggung, dan di badan lainnya," ungkap Imron kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Selasa (4/1/2022).

Pihaknya langsung memerintahkan jajaran Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Cipatat melakukan penyelidikan untuk bisa menangkap pelaku dugaan pembunuhan tersebut.

"Satreskrim Polres Cimahi gabungan dengan Polsek Cipatat terus lidik semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini secepatnya sambil menunggu hasil autopsi korban," tutur Imron.

Untuk mengusut kasus dugaan pembunuhan itu, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi mata yang mengetahui terkait kejadian tersebut.

"Untuk sementara saksi diperiksa sudah 5 orang. Kemudian pendalaman ke saksi lainnya yang tidak bisa disebutkan siapa saja. Termasuk kita terus melakukan olah TKP," tegas Imron.

Pada saat ditemukan, mayat M Ismail sudah dalam kondisi membusuk lantaran mengeluarkan bau menyengat. Namun korban masih mengenakan pakaian lengkap dan ditemukan juga atribut kelompok bermotor XTC.

"Terkait atribut geng motor itu jadi petunjuk untuk melakukan penyelidikan supaya kita mengarah ke siapa pelakunya. Yang jelas semua barang bukti bisa jadi petunjuk untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini," pungkas Imron.

Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Cipeureudeuy, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di area perkebunan karet pada Senin (3/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan oleh Farwati, seorang pegawai perkebunan karet yang kala itu sedang menjalankan tugas rutinnya mengumpulkan getah karet.