Curhat Adik Ainun Habibie Rumahnya Dikepung Bising Kafe-Diskotik Bandung

Curhat Adik Ainun Habibie Rumahnya Dikepung Bising Kafe-Diskotik Bandung

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Senin, 03 Jan 2022 12:16 WIB
Kawasan Jalan Ranggamalela, Kota Bandung
Foto: Kawasan Jalan Ranggamalela, Kota Bandung (Dony Indra Ramadhan/detikcom).
Bandung -

Melok Besari, adik kandung dari mendiang Ainun Habibie berkeluh kesah soal lingkungan tempat tinggalnya di Bandung. Kediamannya yang juga rumah peninggalan orang tuanya kini bising gegara dikepung kafe hingga tempat hiburan.

Kediaman Melok beralamat di Jalan Ranggamalela, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Kediamannya itu memang berada di pusat kota kawasan Dago yang dikelilingi aneka kafe dan beberapa diskotik.

Melok menuturkan setiap harinya dia merasa terganggu akan bisingnya musik hingga mondar mandir kendaraan. Tidurnya tak tenang lantaran musik yang keluar dari kafe hingga diskotik acapkali terdengar hingga ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita terganggu dengan kondisi suara yang terjadi saat kita waktu tidur. Itu sudah terjadi di Ranggamalela sudah lebih dari 10 tahun," ucap Melok saat ditemui di kediamannya, Senin (3/1/2022).

Melok yang juga Ketua RT 02 ini menuturkan di sekitaran kediamannya itu memang terdapat sejumlah kafe dan tempat hiburan. Menurut Melok, tak tanggung-tanggung mereka beroperasi hingga tengah malam.

ADVERTISEMENT

"Mereka beroperasi tengah malam sampai subuh. Suara keras mengganggu warga, kita kebanyakan senior terganggu. Mereka semua di sini tidak pernah kita setujui untuk mendapatkan izin, kita tidak ada memberi izin karena Ranggamalela ini kecil dan zonanya hunian. Dari dulu ini semua zona hunian," kata Melok.

Di sepanjang Jalan Ranggamalela sendiri, sambung dia, ada 30 kepala keluarga yang tinggal. Keluhan mereka hampir sama gegara kebisingan musik. Dia bercerita, musik yang diputar pun sampai membuat kaca bergetar.

"Yang jelas musik keras kebayang kan? Jadi dari musik dan paling keras itu suara bass ya. Semua bergetar, tiap malam enggak bisa tidur, ini betul-betul nyata. Di kamar saya kebetulan enggak, kalau jendela dibuka bergetar. Di belakang kedengeran. Ada yang sangat terganggu yang rumahnya di dekat (kafe). Kaca sampai bergetar," tutur dia.

Bukan hanya soal suara bising, Melok juga mengalami gangguan lain mulai dari kendaraan yang mondar mandir hingga kerap terjadi keributan.

"Jadi pemandangan subuh banyak bergerombol mabuk. Belum lagi berkelahi, teriak-teriak, sampah, kebayang kan? Padahal ini daerah bersejarah," kata dia.

Melok menuturkan keluhan dia dan warga sekitar itu sudah sempat dilayangkan ke Pemerintah Kota Bandung baik melalui Wali Kota, Sekda, Camat Bawet hingga dinas-dinas yang bertanggung jawab. Akan tetapi, upayanya itu belum mendapatkan respons hingga kini.

"Tidak ada tanggapan sejauh ini. Kita masih mengharap ya. Harapannya kita harus akan berusaha untuk kembali seperti semula. Kita dulu tertib, sepi, enak, aman, telinga tidak noisy. Kita ingin daerah hunian. Kalau mau usaha silahkan, tapi jangan mengganggu kita," ujar dia.

Lihat juga Video: Detik-detik Jembatan Cihampelas Ambruk, Sejumlah Pemotor Terperosok

[Gambas:Video 20detik]



(dir/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads