Ini Bahaya Sampo-Minyak Rambut Palsu yang Diproduksi Pria di Tangerang

Ini Bahaya Sampo-Minyak Rambut Palsu yang Diproduksi Pria di Tangerang

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 18:58 WIB
Gudang produksi sampo palsu di Banten digerebek polisi (Foto: Dok Polda Banten)
(Foto: Gudang produksi sampo palsu di Banten digerebek polisi (Foto: Dok Polda Banten)
Serang -

Polisi mengungkap tindak pidana ekonomi produksi sampo-minyak rambut sasetan yang diproduksi pria inisial HL (28) di Kabupaten Tangerang. Sampo yang diproduksi itu menggunakan bahan-bahan kimia dalam jangka waktu tertentu menimbulkan efek samping.

Bahan yang digunakan pelaku mulai dari soda api, alkohol 96 persen, lem, bahan pengawet sampai ke pewarna makanan. Produk palsu berbagai merek itu dijual ke masyarakat khususnya ke warung-warung untuk menyasar masyarakat menengah ke bawah di Banten, Lampung bahkan hingga Palembang.

Kasubdit Indag Ditkrimsus Polda Banten Kompol Chandra Sasonko mengatakan, efek samping dari produk palsu ini bisa mengakibatkan efek samping bagi pengguna. Bahkan bisa mengakibatkan kerontokan pada rambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin rontok, gundul. Ini bukan peruntukannya, contoh pewarna makanan. Minyak rambut pakai lem untuk membuat mohawk. Kemudian ada bahan kimia yang tentunya kita pertanyakan," ucap Chandra di Polda Banten, Jumat (31/12/2021).

Untuk membedakan sampo produk palsu dan asli, ini katanya bisa dilihat dari kemasannya. Sambungan plastik sasetan di produk palsu relatif lebih rapat sedangkan yang diproduksi tidak. "Kalau palsu tidak rapi kelihatan lobang-lobangnya, yang asli rapat," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Kemudian, satu produk minyak rambut dengan saset kuning. Yang asli katanya memiliki kandungan minyak rambut lebih kuning muda dan bau lembut. Sedangkan yang diproduksi tersangka lebih menyengat dan tidak lembut saat digunakan.

"Yang asli kurang wangi tapi lembut, yang palsu ini menyengat," katanya.

Tersangka sudah menjalani bisnis sampo-minyak rambut berbagai merek terkenal ini sejak 3 tahun lalu. Pelaku mengaku belajar dari google dan Youtube lalu diproduksi di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

"Jadi dia awalnya belajar dari Google dan Youtube, kemduian dia variasi sendiri, mengajari orang cara membuatnya seperti ini," ungkapnya.

(bri/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads