Perkumpulan mahasiswa asal Kabupaten Sumedang menggelar acara bertajuk 'Campus Day Sumedang'. Kegiatan tersebut sebagai wahana bagi pelajar setingkat SMA/SMK dan sederajat dalam mengenal seputar dunia perguruan tinggi (PT).
Ketua Pelaksana gelaran Campus Day Sumedang Agung Widiana Nugraha memaparkan pandemi COVID-19 telah membawa pengaruh sangat signifikan dalam berbagai sektor, salah satunya dunia pendidikan. Masa pandemi memaksa dunia pendidikan harus melakukan transformasi atau perubahan.
"Hal-hal lain yang berubah adalah target-target pembelajaran yang dirancang dan adaptasi kurikulum yang digunakan," ungkap Agung kepada detikcom, Jumat (24/12/2021).
Seperti diketahui, istilah sistem baru pembelajaran pun tercipta akibat adanya pandemi COVID-19. Di Indonesia sendiri ada tiga sistem pembelajaran yang diterapkan, yakni daring (dalam jaringan/secara online), luring (luar jaringan/tatap muka) dan hybrid learning (sistem pembelajaran yang menggabungkan keduanya).
Hal itu, kata Agung, memungkinkan banyak dari pelajar yang mengalami learning loss atau menurunnya tingkat kompetensi. Hal itu lantaran banyaknya kendala atau gangguan yang harus dihadapi saat pembelajaran dilakukan di rumah.
"Tentunya hal ini menjadi sebuah tantangan baru terlebih bagi para siswa siswi yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," terangnya.
Agung menilai, meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas pembangunan, hal itu dapat dilihat dari banyaknya program yang dicanangkan seperti di antaranya pemberantasan buta aksara melalui program keaksaraan fungsional dan percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
"Kemudian mencegah terjadinya putus sekolah, mendorong anak usia sekolah khusus dari keluarga tidak mampu untuk bersekolah, perluasan kesempatan belajar dengan penambahan daya tampung sekolah, dan pengembangan jalur pendidikan luar sekolah," sebut Agung.
Namun, kata Agung, ia menilai beberapa sektor pendidikan dirasa masih tertinggal dan peran kedinasan di daerah perlu dimaksimalkan. Hal itu mengingat betapa pentingnya pendidikan bagi pembangunan Jawa Barat ke depan.
"Maka sebaiknya sejumlah permasalahan pendidikan yang ada harus segera diselesaikan oleh Pemprov Jabar dengan melakukan terobosan yang bisa dirancang dengan memaksimalkan sektor pendidikan di tingkat Kabutapen/Kota," ungkapnya.
Lihat juga video 'Tahun Depan, Praktisi IT Akan Ditarik Jadi Dosen di Kampus':
(mso/mso)