Polres Cianjur melakukan autopsi Sutar (45), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asa Kampung Cibingbin Desa Padamulya Kecamatan Pasirkuda Kabupaten Cianjur yang diduga dianiaya sekelompok orang hingga meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan
Makam korban pun digali kembali oleh petugas forensik dengan dikawal pihak kepolisian. Warga yang mengetahui adanya proses autopsi pun turut menyaksikan.
"Sudah di autopsi. Karena korban sudah dimakamkan, petugas membongkar lagi makamnya dan melakukan autopsi di sekitar makam korban," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Kamis (23/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pihaknya masih menunggu hasil autopsi tersebut dari tim forensik. Oleh karena itu, penyebab kematian korban juga belum diketahui.
"Kita masih tunggu hasil autopsinya. Jadi apakah meninggalnya akibat hantaman benda tumpul atau ada faktor lain belum diketahui," kata dia.
Doni menambahkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan para saksi untuk menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan tersebut.
"Saksi-saksi masih dilakukan pemeriksan. Belum ada yang ditetapkan tersangka," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sutar meninggal dunia dalam pasungan. Sebelumnya korban ditemukan di pinggir jalan dengan berbagai luka penganiayaan hingga darah mengalir dari beberapa bagian tubuhnya.
Informasi yang dihimpun detik.com, aksi penganiayaan Sutar terjadi pada 20 November 2021 lalu. Namun tak ada yang mengetahui persis aksi penganiayaan tersebut.
Korban ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi kepala terbungkus kain, dengan tangan dan kaki terikat. Selain itu di sekujur tubuh korban juga ditemukan darah yang mulai mengering.
"Pa Sutar ini awalnya dipasung okeh warga, karena kerap meresahkan. Bahkan sempat juga dipasung oleh keluarganya. Tapi kabur dari pasung. Saya dapat kabar dari perangkat desa, ditemukan di pinggir jalan. Saya langsung siapkan mobil untuk evakuasi dan membawa pa Sutar ke pemasungannya," ujar Kepala Desa Padamulya, Parno.
"Saat itu saya hanya menyediakan mobil, yang jemput juga pegawai saya. Jadi tidak tahu kondisinya seperti apa. Yang jelas laporan ke saya masih dalam keadaan hidup," tambahnya.
Parno mengaku jika dirinya mengetahui kondisi korban memprihatinkan sehari setelahnya, dimana korban diketahui meninggal dunia di dalam tempat pemasungan.
"Besoknya saya dapat kabar jika pak Sutar meninggal dunia. Setelah dicek, kondisinya memang parah seperti telah mengalami penganiayaan," tuturnya.
(mud/mud)