Tutup Ruang Gerak Calo PMI Ilegal dengan Aplikasi JMSC

Tutup Ruang Gerak Calo PMI Ilegal dengan Aplikasi JMSC

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 14:02 WIB
Pemprov Jabar Komitmen Cegah Praktik Calo PMI
Pemprov Jabar meluncurkan aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC). (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Warga Jawa Barat yang ingin menjadi pekerja migran ke luar negeri kini bisa melakukannya dengan cara yang lebih mudah dan aman. Lewat aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC), warga bisa mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan dan pelatihan kerja dari balik ponsel.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rachmat Taufik Garsadi mengatakan JMSC ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dalam menginformasikan permintaan pekerjaan dari luar negeri.

"Ini tidak hanya secara online, kita akan lakukan kerjasama dengan desa dan kemudian PT Pos untuk membangun pokok JMSC, kita dorong teman-teman purna PMI," ujar Taufik dalam peluncuran JMSC dan Job Fair Online di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Taufik, hadirnya aplikasi ini bisa menghindari dan menutup ruang gerak praktik calo PMI ilegal yang kerap berkeliaran di desa-desa. Sehingga, diharapkan JSMC bisa memberikan perlindungan ekstra kepada warga Jabar yang berminat menjadi PMI.

"Selama ini calo-calo yang merekrut ke kampung-kampung, tak sedikit yang ujung-ujungnya PMI dijual, mereka tidak bekerja dan uangnya dipotong langsung jadi selama tiga tahun, empat tahun tidak menerima apa-apa," ucap Taufik.

ADVERTISEMENT

Bagi pemerintah dari tingkat desa pun, JMSC bisa menjadi cara untuk melakukan pendataan dan pelayanan calon PMI. "Aplikasi ini bisa dibuka di ponsel dengan berbasis Android, jadi sistemnya bikin mudah. Bagi yang tidak bisa mengakses lewat ponsel, bisa ke Pos atau ke desa," ujar Taufik.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan batas negara jangan sampai menjadi alasan untuk produktif bekerja. Ia pun pernah merasakan menjadi pekerja migran, selama kurang lebih tujuh tahun di Amerika dan Hongkong.

"Saya sampaikan adalah mantan pekerja migran, selama lima sampai tujuh tahun saya kerja," ucap Kang Emil.

Dalam JMSC pun pekerjaan yang tersedia tidak hanya urusan masalah domestik, namun juga pekerjaan menjadi perawat (caregiver), sampai tenaga di bidang IT. "Tapi seiring dengan era 4.0 ada kebutuhan lowongan pekerjaan besar di bidang 4.0. Ada web developer, web designer, kemudian ada data grafik, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan ini bisa disambut dengan baik," ujarnya.

Dengan adanya JMSC, katanya, informasi dan komunikasi mengenai pekerjaan yang awalnya baru dari mulut ke mulut dan tidak sistematis, bisa diatasi. "Ada komplain juga dari mulut ke mulut, tidak sistematis. Sekarang dengan adanya aplikasi ini, dari mulai lowongan pekerjaan di negara mana dan kemudian latihan skill-nya di mana, mengurus paspor administrasinya gimana, ada komplain seperti apa, job fair-nya dibikin online, semua ngumpul dan satu aplikasi ini," tutur Emil.

(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads