Pengurus National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Majalengka mengeluhkan minimnya perhatian yang diberikan oleh pemerintah daerah terhadap organisasi yang membina atlet penyandang disabilitas ini.
Ketua NPCI Majalengka Hendri Indra Gumilar sangat mengkritisi perhatian Pemkab Majalengka terhadap nasib para atlet paralimpik dan juga organisasi yang diketuainya itu.
Menurutnya yang sangat dirasakan oleh pengurus NPCI saat ini ialah perbedaan perhatian yang diberikan Pemkab Majalengka antara NPCI dan juga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Kalau dikatakan sirik tidak, cuma NPCI itu kan sudah setara dengan KONI. Kalau secara prestasi ayo kita duduk bareng, KONI prestasinya apa? Kita prestasinya apa?" kata Hendri, Kamis (16/12/2021).
Salah satu hal yang dirasa kurang diperhatikan adalah mengenai anggaran NPCI yang jauh berbeda dengan anggaran yang didapat oleh KONI.
Saat ini kata Hendri, KONI Majalengka mendapat anggaran sebesar Rp 1 miliar per tahun, sementara NPCI hanya mendapat Rp 50 juta per tahun. Anggaran itu jauh dari yang diajukan sebelumnya yakni Rp 350 juta per tahun
Bahkan anggaran tersebut baru merasakan anggaran dari Pemda di tahun 2020 dan 2021 ini. "Baru dapat 2 kali. Tahun kemarin Rp 40 juta, sekarang (2021) Rp 50 juta. Kalau kita mengajukan ke Pemda itu Rp 350 juta," ujarnya.
Masih kata Hendri, selain soal anggaran pihaknya juga meminta adanya kantor sekretariat. Pasalnya hingga sekarang NPCI Majalengka masih belum memiliki kantor sekretariat. Padahal Ia mengaku telah mengajukan pembangunan kantor sekretariat sejak lama.
"Saya tuh lagi minta (Sekretariat), tapi susah banget buat ketemunya (Bupati). Kalau merengek sih kita gak mau yah. Tapi atlet-atlet kita pada minta," tandasnya.
(mud/mud)