Banjir Rob Terjang Pesisir Indramayu, Wisata Pantai Eretan Ditinggal Pedagang

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 09 Des 2021 15:09 WIB
Foto: Ilustrasi (iStock).
Bandung -

Banjir rob melanda wilayah pesisir Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kondisi itu membuat lumpuhnya aktivitas wisata Pantai Laut Eretan.

Pantauan detikcom, kunjungan wisatawan di Pantai Laut Eretan sepi. Air merendam beberapa warung. Tak sedikit pedagang yang memilih menutup dan meninggalkan warungnya. Sejumlah warung juga rusak karena terjangan ombak.

Salah seorang pedagang di Pantai Laut Eretan, Adnan (49), mengatakan banjir rob sudah terjadi sekitar sepekan. Dalam empat hari terakhir, ketinggian air rob meningkat dibandingkan sebelumnya. Sejumlah perabotan milik Adnan pun rusak akibat terjangan rob.

"Empat kulkas kita rusak terendam banjir. Paling parah itu waktu hari Minggu lalu. Ketinggian airnya sampai 60 sentimeter," kata Adnan saat berbincang dengan detikcom, Kamis (9/12/2021).

Adnan merupakan salah seorang dan enam pedagang yang memilih bertahan. Pedagang ikan bakar itu mengakui rob terjadi setiap tahun.

"Biasanya kalau akhir pekan kunjungan bisa sekitar 20 wisatawan. Sekarang nggak ada pengunjung," kata Adnan.

Adnan mengaku khawatir. Sebab, banjir rob terus meninggi setiap tahunnya. "Awal tahun ada warung yang rusak karena angin kencang, banjir, dan ombak. Khawatir juga dengan bangunan warung saya," ucap Adnan.

Senada disampaikan Anas (17), salah seorang pedagang ikan bakar. Anas mengatakan breakwater atau pemecah gelombang yang telah dibangun beberapa tahun lalu sudah rusak, sehingga tak bisa menahan gelombang air laut.

"Kita ingin mengajukan proposal ke BBWS. Penginnya breakwater itu dibuat lagi dari sungai sampai ke sini," kata Anas.

"Karena rob selalu terjadi, dari puluhan pedagang sekarang hanya tinggal enam. Harapannya, wisata bisa hidup lagi," kata Anas.

Sebelumnya, warga Desa Eretan Wetan juga mengeluhkan soal rob yang datang setiap tahunnya. "Rob ini rutin terjadi. Dalam satu bulan bisa terjadi hingga 20 hari. Minggu ini, sekitar empat harian paling besar," kata Ketua Barisan Penjaga Gerakan Bangkit (Baja Gerbang) Supriyanto (36) saat berbincang dengan detikcom di Desa Eretan Wetan, Indramayu, Rabi (8/12/2021).

Supriyanto bersama pemuda Eretan Wetan lainnya mendesak pemerintah bergerak bersama mencari solusi banjir rob. Sebab, lanjut Supriyanto, banjir rob dalam beberapa hari terakhir ketinggian airnya meningkat.

"Rata-rata kenaikannya bisa 50-70 sentimeter," kata Supriyanto.




(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork