Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V BKSDA Garut Dodi Arisandi mengatakan ada beberapa temuan di lapangan hasil penyelidikan pihaknya pasca banjir bandang di Kecamatan Sukaresmi.
"Ada alih fungsi lahan. Tentu saja berdampak terhadap terjadinya kerusakan alam akibat alih fungsi lahan ini," ujar Dodi kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).
Kata Dodi, ada pembukaan pertanian oleh oknum di kawasan hutan konservasi sekitaran Gunung Papandayan yang berada di Kecamatan Sukaresmi.
Hal tersebut ditenggarai memicu terjadinya banjir bandang yang berlangsung di Sukaresmi, tepatnya di Desa Sukalilah pada Sabtu (6/11) petang lalu.
Banjir bandang tersebut merusak sejumlah rumah warga dan fasilitas umum, seperti sebuah jembatan di Kampung Pelag terputus.
Selain adanya alih fungsi lahan, kata Dodi, pihaknya juga menemukan adanya lahan yang tergerus di kawasan hutan yang lahannya dialihfungsikan tersebut.
"Ini jelas berkontribusi pada bencana alam yang terjadi belum lama ini," katanya.
Terkait adanya temuan itu, pihak BKSDA sendiri sudah melaporkannya ke Polres Garut. Kasat Reskrim AKP Dede Sopandi mengatakan, temuan itu sedang diselidiki.
"Kita sudah menerima laporan terkait adanya dugaan tindak pidana mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas suaka alam, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli yang mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam. Sedang didalami," ujar Dede.
Lihat video 'Momen Garut Luluh Lantak Diterjang Banjir Bandang':
(mud/mud)