Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Majalengka Iding Solehudin memastikan proyek gerai Wisata Panyaweuyan yang ambruk beberapa waktu lalu tidak akan dilanjutkan.
Iding mengungkapkan tidak dilanjutkan proyek tersebut didasari oleh hasil kajian dari berbagai pihak seperti Dinas PUTR dan juga untuk meminimalkan kerugian yang diakibatkan dari ambruknya proyek senilai Rp 4,1 miliar itu.
"Penghentian progres pembangunan gerai itu dalam rangka agar tidak lebih besar lagi kerugian. Kemudian itu kan sudah 64 persen bangunannya, kalau dilanjutkan nanti khawatir ke depan akan menambah beban lagi. Makanya itu akan dihentikan untuk pembangunannya," kata Iding saat diwawancarai, Selasa (7/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iding meski saat ini tidak akan melanjutkan proyek tersebut namun pihaknya masih akan menunggu faktor non teknis yakni masalah cuaca di lokasi proyek yang berada di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura.
Jika di tahun 2022 mendatang kondisi tanah di lokasi memungkinkan proyek gerai Wisata Panyaweuyan dilanjutkan, Disparbud akan kembali memulai pengerjaan dengan menyempurnakan kembali perencanaannya.
"Kita akan melihat apakah itu bisa dilanjut di tahun depan, kita lihat kondisi alam dulu. Kalau tahun 2022 tidak ada perubahan pergeseran tanah kalau perlu dilanjutkan kita akan lanjutkan dengan tetap menyempurnakan kembali perencanaan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, dari hasil kajian yang dilakukan Dinas PUTR Majalengka, proyek gerai Wisata Panyaweuyan tidak disarankan untuk dilanjut. Hal itu setelah diketahui penyebab ambruknya proyek tersebut karena terjadinya pergeseran tanah di lokasi.
"Kita mengkaji penyebabnya. Setelah dikaji itu penyebabnya karena ada longsor tanah dan bronjong yang menimpa bangunan. Bahkan sekarang sudah makin parah dari yang awal itu kondisinya. Jadi hasil rekomendasi kami tidak untuk dilanjutkan," ucap Mamat Surahmat Kepala Bidang Tata Bangunan PUTR Majalengka.
(mud/mud)