Ribuan Nelayan Nganggur Dampak Gelombang Tinggi di Sukabumi

Ribuan Nelayan Nganggur Dampak Gelombang Tinggi di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 06 Des 2021 17:25 WIB
Nelayan di Ujung Genteng Sukabumi
Nelayan di Sukabumi. (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Ribuan nelayan asal Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terpaksa menganggur pascacuaca ekstrem yang melanda perairan selatan Sukabumi. Akibat dampak yang sama, puluhan perahu nelayan Pantai Ujung Genteng rusak diterjang gelombang tinggi.

Ketua Rukun Nelayan Pantai Ujung Genteng Asep JK mengatakan dalam dua hari ini gelombang tinggi terpantau di perairan Ujung Genteng. "Selain gelombang tinggi, nelayan juga dihantui ancaman angin kencang yang tentunya mengganggu aktivitas di perairan Ujung Genteng. Kondisi cuaca buruk itu membuat para nelayan memilih tidak melaut dan tetap berada di darat," kata Asep kepada detikcom, Senin (06/12/2021).

Berdasarkan data yang tercatat di Rukun Nelayan Ujung Genteng, total perahu nelayan berbagai jenis di Pantai Ujung Genteng berjumlah 1.700 unit. Dari 1.700 perahu itu, mayoritasnya perahu kecil. Sementara, untuk kapal atau perahu yang besar hanya ada 23 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, untuk cuaca ekstrem saat ini, ada sekitar 80 persen perahu di Ujung Genteng tidak melaut. Sisanya 20 persen lagi, berada di tengah laut. Tapi, itu pun sekarang mereka sudah sebagian pada pulang atau bersandar ke tepi pantai," ucap Asep.

Asep berharap BMKG dan Pemkab Sukabumi bisa memberikan imbauan kepada para nelayan yang beroperasi di perairan Ujung Genteng. Terutama prediksi cuaca ekstrem untuk menghindari nelayan pergi melaut.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada imbauan, jadi nelayan itu nggak usah melaut. Nelayan ini juga tidak semuanya mempunyai Android dan mengerti hal itu. Kebanyakan para nelayan di sini tidak mengetahui. Makanya, saya berharap kepada pemerintah dan BMKG dapat terus secara intens memberikan informasi kepada para nelayan di sini soal prediksi cuaca, khususnya berkenaan dengan kondisi pasang gelombang di perairan Ujung Genteng," tuturnya.

Asep mengatakan ada 30 perahu milik nelayan rusak akibat hantaman gelombang pasang. Perahu yang dihantam gelombang itu posisinya dipasang jangkar dan terikat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Ujung Genteng hingga ke pesisir Pangumbahan.

"Tidak sampai ada korban jiwa, hanya saja nelayan mengalami kerugian materi," ucap Asep.

(sya/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads