Kepala Desa Cigeulis Anto Wiryo sudah mengetahui aksi pemblokiran jalan itu. Pihak desa pernah memanggil orang yang mengklaim kepemilikan tanah, namun dia tetap melanjutkan pembangunan rumah di atas jalan tersebut.
"Iya awalnya begitu, terus kan dibongkar. Sama kita sudah sempat dipanggil orangnya, dia janji mau ngasih buat jalan itu satu meteran lah. Tapi ternyata malah ditutup semua kayak gini," kata Anto kepada detikcom.
Setelah Anto telusuri, polemik penutupan itu diduga bermuara dari proyek pembebasan lahan saat pembangunan jalan itu dilaksanakan puluhan tahun lalu. Anto kaget, usai Pilkades serentak 2021, orang yang mengklaim tanah ternyata malah membuat fondasi rumah hingga menutup jalan di desanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu sebelum saya menjabat, infonya memang ada pembebasan sampai ke ujung kampung sini, itu udah dibayarin. Tapi kan masa bayarin tanah di belakang (ujung kampong), tapi di depannya enggak dibebasin. Di mana-mana juga kan harusnya di depan dulu ya," ucapnya.
"Kalau memang tanah punya dia ini belum dibebasin, harusnya dari dulu bangun rumahnya di sini. Ini mah kan kayak sabotase, sudah pilkades beres malah bangun fondasi rumah sampe jalannya tertutup," kata Anto menambahkan.
Anto meyakini polemik ini terjadi karena masih ada hubungan dengan Pilkades. Sebab, menurut dia, orang yang mengklaim sebagai pemilik tanah belakangan diketahui merupakan saudara dari calon kades yang Anto kalahkan saat Pilkades.
"Iya dia saudaranya dari lawan saya di pilkades. Mungkin karena kalah itu, akhirnya kejadian kayak gini (blokir jalan)," ucap Anto.
Menyikapi polemik ini, Anto memastikan akan segera memanggil warga yang memblokir jalan di desanya itu. Ia menegaskan pemilik yang mengklaim tanah tersebut pun akan diminta untuk membongkar fondasi rumah sehingga jalan tersebut bisa digunakan lagi oleh warga.
"Ini kan jalan umum, bukan milik pribadi. Penduduk di sana juga banyak, siapa saja yang mau masuk sampe ke ujung kampung lewatnya harus ke sini dulu. Jadi, harus dikembalikan ke posisi seperti biasa, harus dibuka lagi intinya. Kalau memang nanti pemiliknya enggak mau, tetap keukeuh, saya yang akan bongkar itu fondasinya," ujar Anto menegaskan.
(bbn/bbn)