Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses membuat robot terbang. Beragam fitur disematkan dalam pesawat nirawak ini.
Robot terbang tersebut dirancang oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas yang tergabung dalam tim Bhimasena Digjaya. Tim mahasiswa ITB itu sendiri menyematkan beragam fitur dalam pesawat nirawak buatannya.
Salah satunya fitur Firmware. Fitur ini sudah pernah disematkan tahun sebelumnya namun dikembangkan pada tahun ini. Dalam pengembangannya, fitur ini mencakup mode terbang manual, fly-by-wire, dan auto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan Arduino IDE dalam bahasa pemrograman C++, firmware yang mereka rancang mampu menunjang fitur Hardware in the Loop (HITL).
Menurut Filan mahasiswa Oseanografi angkatan 2020 mengatakan fitur tersebut memungkinkan pengguna melakukan simulasi penerbangan pada aplikasi komputer untuk kebutuhan pendidikan dan melakukan riset fitur baru sebelum pengujian di lapangan.
"Selain itu kami juga sudah mengintegrasikannya dengan Raspberry Pi (RasPi) sehingga dapat melakukan fungsi lebih banyak," ujar Filan dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Jumat (3/12/2021).
Dia menjelaskan Flight Controller yang diberi nama Vimana ini menawarkan kelebihan berupa fitur HITL dan koneksi Ras Pi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk riset dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari segi firmware.
Tim juga berimprovisasi dalam pengembangan robot terbang itu terutama dari segi perangkat keras atau hardware. Hardware garapan mahasiswa ITB ini berbasis STM32 yang memiliki port dan terhubung dengan Ras Pi. Kemudian memiliki circuit protection, serta dilengkapi dengan fitur IMU (Inertial Measurement Unit) yang meliputi barometer, kompas, dan mikrokontroler yang tertanam.
"Dimensi dan berat flight controller tetap dapat diminimalkan tanpa melupakan interface yang ramah-pengguna," ujar Gotawa mahasiswa Teknik Elektro ITB tahun 2020.
Tim Bhimasena Digjaya sendiri diperkuat oleh 17 orang dari jurusan dan angkatan yang beragam. Mereka bersama-sama belajar dan ditempa di Aksantara ITB, sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika.
Robot ini pun diikutsertakan dalam Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2021. Dalam ajang tahunan ini, tim ITB mampu meraih empat gelar di mana dalam kategori Flight Controller Development mampu meraih juara dua.
Kompetisi ini berlangsung selama 6 hari dan ditutup pada Sabtu (20/11/2021) lalu. Semua peserta melakukan pemaparan dengan 3 metode, yakni melalui dokumen, presentasi, serta video. Keberhasilan mereka tak lepas dari bimbingan Dr. Yazdi Ibrahim Jenie yang kerap memberikan asistensi dan bantuan pada pematangan konsep awal produk.
"KRTI merupakan wadah yang baik untuk melatih cara kerja engineering. Semoga setelah mengikuti KRTI, kami dapat mengembangkan kemampuan lebih baik lagi dan membawa Nusantara terbang tinggi," ujarnya.
Ronggur mahasiswa Fakultas Informatika tahun 2019 menjelaskan flight Controller merupakan sistem komputer yang mengawasi pergerakan pesawat nirawak.
"Flight controller merupakan sistem komputer yang bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol pergerakan pesawat nirawak. Ada dua aspek dari lomba ini, yakni hardware dan firmware atau perangkat lunaknya," kata dia.
(dir/mud)