Enam rumah warga di Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, rusak akibat pergerakan tanah. Dua di antaranya ambles terkena fenomena itu. BPBD pun mengimbau warga tak buru-buru kembali ke rumah untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan tanah susulan.
"Kami terus mengimbau warga sekitar di sana selalu waspada. Memang laporan sementara baru ada dua rumah yang ambles, tapi tak menutup kemungkinan pemukiman yang lain juga berisiko terkena pergeseran tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama, Rabu (1/12/2021).
Febby mengatakan warga harus mewaspadai tanda-tanda pergerakan tanah yang berisiko mengancam keselamatan penduduk. Tanda itu bisa muncul lewat suara pergerakan tanah dan air yang muncul secara tiba-tiba dari lantai rumah.
"Kalau kedua tanda itu terjadi, penghuni rumah harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Yang terpenting keluar dulu dari rumah tersebut untuk menghindari risiko yang lebih berbahaya," ujarnya.
Dari hasil pengamatan sementara BPBD, menurut Feby, ada enam rumah warga lainnya yang terancam terkena imbas pergerakan tanah. Keenam rumah itu, kata dia, posisinya persis berada di atas dua rumah yang telah ambles.
"Sampai sekarang ada 6 rumah yang kini terancam pergerakan tanah. Ini terus kita lakukan asesmen," ucap Febby.
Akibat fenomena itu, diketahui ada 12 orang yang kehilangan rumahnya imbas pergerakan tanah. Mereka pun kini sudah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara yaitu di rumah dinas bekas tambang emas Cikotok, Lebak.
(bbn/bbn)