Sarah (21), warga Sukamaju, Kabupaten Cianjur, tewas di tangan Abdul Latif (48), pria Arab yang merupakan suami sirinya. Cita-cita Sarah bisa membahagiakan orang tua pun sirna dengan kejadian keji tersebut.
Salman (60), ayah tiri korban, mengatakan sejak kecil hingga lulus SMA, Sarah tak pernah mengungkapkan cita-citanya, apakah ingin menjadi dokter, tentara, atau pramugari. "Tidak pernah bilang mau jadi apa, padahal kalau mau jadi pramugari juga bisa. Sarah kan tinggi, ditambah menguasai sejumlah bahasa asing," kata Salman, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, Sarah hanya menginginkan kedua orang tuanya bahagia. "Dia selalu bilang, mamah sama bapak nanti nggak usah kerja, biar Sarah yang membahagiakan mamah dan bapak," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa sayangnya kepada orang tua, membuat Sarah menolak tawaran untuk berkuliah dari bibinya di Arab Saudi. Sebab jika kuliah di negara tersebut, Sarah harus ikut dengan bibinya tanpa membawa sang ibu.
"Sarah menolak, meskipun memang ingin kuliah. Sarah akan ke Arab Saudi jika mamahnya diajak, tapi syarat dari bibinya harus Sarah sendiri. Makanya dia memilih tidak meneruskan pendidikan ke bangku kuliah ketimbang jauh dari orang tua," kata Salman.
"Meskipun bertolak belakang dengan nurani asalkan keluarga bahagia, dia rela melakukan apa pun," ucap Rizwan.
Cita-cita Sarah membahagiakan orang tuanya sirna. Dia dibunuh dengan cara disiram air keras oleh pria Arab yang baru menikahinya 1,5 bulan. Keluarga berharap pelaku bernama Abdul Latif itu dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Jangan hanya hukuman seumur hidup, tapi kalau bisa hukum mati agar setimpal," tutur Rizwan.