Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meluncurkan "Blanjakeun", toko atau media pemasaran khusus bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jabar. Toko Blanjakeun terletak di Bober Café Jl L.L.RE Martadinata (Riau) No 123 Bandung serta akun Instagram @blanjakeun.id.
Menurut Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jabar, Ipong Witono keberadaanBlanjakeundiproyeksikan untuk membantu pemasaran produk UMKMJabaryang terdampak pandemi Covid-19. Berbeda dengan sistem yang digunakan supermarket, di Blanjakeun pembayaran produkUMKMtersebut dilakukan di awal.
"Jadi, produk UMKM diborong, dibeli dulu, dengan anggaran KPED, lalu dijual di toko Blanjakeun, baik secaraonlinemaupunoffline. Dengan sistem pembayaran tersebut diharapkan UMKM yang terdampak pandemi bisa terbantu. Perputaran modal mereka bisa lebih cepat, sehingga bisa segera pulih," katanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sebanyak 87,5 persen UMKM, termasuk di Jabar, terdampak pandemi. Sejumlah UMKM bahkan terpaksa gulung tikar.
"Blanjakeun adalah wujud nyata kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, dan masyarakat dalam menghadapi resesi ekonomi di tengah pandemi, khususnya dalam rangka pemulihan sektor UMKM," katanya.
Produk makanan yang dipasarkan melalui Blanjakeun, kata dia, sudah melalui proses kurasi oleh komunitas UMKM yang tergabung dalam berbagai asosiasi. Hasilnya, sebanyak 176 UMKM yang berhasil lolos dipasarkan di Blanjakeun.
Untuk saat ini, produk makanan yang dipasarkan di Blanjakeun baru berasal dari Bandung Raya, Majalengka, Sumedang, Garut dan Purwakarta. Jika toko tersebut berhasil, rencananya program ini akan diduplikasi di sejumlah titik di Jabar.
Produk yang dipasarkan terdiri dari aneka kripik, aneka kue kering, aneka sambal, aneka abon, kuliner beku. Umur simpan maksimal makanan dan minuman yang dipasarkan di Blanjakeun adalah tujuh hari.
Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji, hadirnya Blanjakeun merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung pemasaran produk UMKM.
Kusmana, yang juga ketua Divisi UMKM dan Ekonomi Kreatif KPED Provinsi Jabar, mengatakan, keberadaan Blanjakeun menjadi krusial sebagai hub pemasaranproduk UMKMJabar, mengingat lebih banyaknya UMKM di kabupaten dibandingkan perkotaan.
"Pada tahun 2021, Divisi UMKM, Penerbitan, dan Ekraf merancang sebuah hub pemasaran bekerja sama dengan koperasi. Pemilihan koperasi sebagai pengelola toko bertujuan untuk mendorong digitalitasi koperasi, khususnya yang beranggotakan UMKM," paparnya.
Dengan demikian, kata dia, selain memperkuat UMKM, melalui program tersebut koperasi juga dapat terangkat, baik dari sisi pembukaan peluang pasar maupun akses digital.
Untuk mendukung pemasaran, pemerintah provinsi Jawa Barat memberikan subsidi ongkos kirim untuk yang dikerjasamakan dengan Grab. Bentuk subsidi ongkos kirim diberikan pada konsumen yang membeli produk di Blanjakeun baik di aplikasi grab mart, maupun pengiriman produk (grab ekspres). Subsidi ongkos kirim yang diberikan adalah sebesar Rp 5.000 untuk 10.000 pelanggan.
Sementara itu, Ketua Koperasi WJS Nelly Melyani mengatakan saat ini minat masyarakat untuk menjual produknya ke hub blajakeun cukup besar. Bahkan setiap hari banyak UMKM yang memberikan sampel produk yang diproduksinya. "Tiap hari kita banyak menerima sampel, kita sistemnya beli putus," jelasnya.
Salah satu UMKM yang berhasil lolos adalah Umi Khairiyah, pemilik Sossezhis, sosis, daging dan steak supplier. "Luar biasa, saya mendukung Toko Blanjakeun bisa hadir di kabupaten/ kota. Bagi saya pelaku UMKM, ini yang dibutuhkan UMKM. Tempat untuk memasarkan produknya. Selama ini, jujur sangat sulit untuk menyewa tempat usaha di tempat yang strategis seperti ini. Keberadaan toko ini sangat membantu," tuturnya.
Produk Sossezhis seperti sosis, daging, steak, kentang goreng dan lainnya selain bisa didapat di Toko Blanjakeun bisa di dapat melalui intagram @sossezhis.official dan ke Jl Cigadung Selatan II No 2 Bandung. Usaha yang dijalankan Umi, telah memiliki sertifikat LP POM MUI Jabar, BPOM RI, NKV, HACCP.
"Aspek legal sangat penting bagi usaha kuliner seperti saya, terutama untuk memberikan jaminan keamanan produk makanan yang kita hasilkan. Komitmen kami sejak awal adalah menghasilkan produk yang sehat, lezat dan bergizi," jelasnya.
Produk Sossezhis dibawah PT Sarumi Mitra Indonesia berdiri sejak 2015 dan berkomitmen serta konsisten untuk menerapkan Total Quality Management di semua rantai kegiatan operasional perusahaan.
"Dengan kualitas premium, pelayanan prima dan delivery tepat waktu menjadikan kita sebagai vendor terpercaya berbagai hotel, resto, kafe, catering dan berbagai perusahaan lainnya," jelasnya.
(ern/err)