Pimpinan Ponpes Al Ittifaq KH Fuad Affandi Tutup Usia

Pimpinan Ponpes Al Ittifaq KH Fuad Affandi Tutup Usia

Muhamad Iqbal - detikNews
Jumat, 26 Nov 2021 16:13 WIB
Kyai nyentrik pimpinan Ponpes Al-Ittifaq Fuad Affandi wafat
Kyai nyentrik pimpinan Ponpes Al-Ittifaq Fuad Affandi wafat (Foto: Istimewa)
Bandung -

Kabar duka datang dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Rancabali, Kabupaten Bandung. Kyai nyentrik Fuad Affandi wafat, Kamis (25/11) malam.

Ia dikabarkan meninggal sekira pukul 20.00 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Pria kelahiran 20 Juni 1948 itu meninggal di usia 73 tahun.

"Iya betul, pak kiai dikabarkan meninggal kemarin malam," ucap salah satu pengurus pesantren Rizal Fauzi saat dihubungi detikcom, Jumat (26/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Kyai Fuad pun kemudian dipulangkan ke rumah duka di Ponpes Al-Ittifaq. Setelah dimandikan, jenazahnya disalatkan secara berjamaah oleh keluarga, santri dan kerabat sang kyai.

Jenazah sang kyai nyentrik itu pun dikebumikan sembari diiringi lantunan doa dipanjatkan oleh para pelayat.

ADVERTISEMENT

"Beliau dikebumikan tadi bada subuh," ungkapnya.

Sosok Kyai Fuad merupakan anak dari pendiri Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang sudah berdiri sejak 1970-an. Kyai Fuad dikenal sebagai ulama nyentrik dari segi pakaian. Bukan trendy, melainkan cenderung tidak ingin mengirimkan bahwa dirinya sebagai ulama.

Hal itu disaksikan pula oleh Fauzi yang juga sempat nyantri dan dididik oleh sang kyai di pesantren yang berada di kaki Gunung Patuha itu.

"Iya betul. Beliau tidak ingin mencirikan kalau beliau itu kyai atau apa," ungkap Fauzi menceritakan pengalamannya terkait sosok sang kyai.

Bukan hanya itu, Kyai Fuad pun selalu ingin memberikan contoh teladan kepada santri-santri. Salah satunya, kala akan pergi ke kebun, sang kyai sudah berada di kebun sebelum santrinya tiba.

"Itu jadi contoh teladan bukan hanya santri saja tapi masyarakat sekitar juga di Desa Alam Endah," tuturnya.

Selain itu, Kyai Fuad pun diketahui mencetuskan sebuah tarekat bernama Tarekat Sayuriah. Singkatnya, Tarekat Sayuriah memfokuskan pengajaran bukan hanya pada pengajaran keagamaan saja, tetapi di tambah pula keilmuan dan praktik bertani.

Kegigihannya di bidang tersebut pun membawa hasil. Kini, santrinya banyak menjadi petani dan pengusaha sektor pertanian selepas lulus.

Bukan hanya itu, produk pertanian dari pesantren pun dikelola oleh koperasi dan didistribusikan ke pasar modern dan super market besar lainnya.

Selain dari santrinya, sosok Kyai nyentrik ini pun dikenal luas di masyarakat. Termasuk salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Tri Bambang.

"Beliau merupakan ulama besar di Kabupaten Bandung khususnya bagian selatan. Beliau juga sukses menjadi sosok pemimpin pesantren yang memiliki presentasi yang diakui nasional," ungkapnya.

"Jujur saja kami selaku perwakilan masyarakat merasa kehilangan sosok beliau," pungkasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads