Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendatangi SDN Margasari 3 Kecamatan Karawang Timur, Karawang dalam peringatan Hari Guru Nasional. Ia mendengar keluhan guru.
Kebangggan dan rasa syukur bercampur dirasakan civitas akademika sekolah ini, saat rombongan Syaiful Huda tiba di sekolah mereka dengan disambut suasana cuaca yang cerah.
Membuka percakapan awal, di hadapan Kepala Sekolah, Staf Sekolah, Guru PNS, Guru Honorer, Syaiful Huda meminta masukan terkait rekrutmen penerimaan kuota 1 juta Guru PPPK yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kalau guru apa yang ingin dikasih masukan terkait recruitment penerimaan kuota 1 juta guru PPPK ?," tanya Syaiful Huda.
Serempak, sejumlah guru yang hadir dalam perbincangan itu menjawab "Kami ingin segera diangkat."
Dalam kesempatan tersebut Kepala Sekolah SDN Margasari 3, Sukanta meminta pemerintah mempertimbangkan masa pengabdian dalam rekrutmen PPPK ini.
"Kami berharap dalam seleksi PPPK ini yang dilihat bukan hanya kepintaran dan kehebatannya dalam akademis saja, yang penting dilihat masa kerjanya, umpamanya yang mau dinaikin yang masa kerjanya lima tahun ke atas, yah sudah itu saja yang diangkat," kata Sukanta.
Menjawab keluhan ini, Syaiful Huda menyampaikan permohonan maaf kepada guru honorer mengenai rekrutmen PPPK yang dinilai masih rumit.
"Kita sedang terus berusaha memperbaiki ini. Kita juga terus berjuang mendorong pemerintah untuk berpihak pada guru, karena tidak cukup jika hanya dalam posisi netral," ujar Huda.
"Nanti di seleksi PPPK tahap kedua ini akan kami afirmasi karena nilai pengabdian akan kita masukan, selanjutnya aspirasi materi akan kita sederhanakan," sambungnya.
Selepas perbincangan hangat tersebut, Huda bersama rombongan didampingi pihak sekolah berkeliling melihat sudut-sudut sekolah.
Huda juga menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan assessment secara nasional untuk memotret fenomena learning lost yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
"Tadi dapat banyak keluhan dari mengenai learning lost ini, nanti kita akang tampung sebagai agenda perbaikan untuk pendidikan kita ke depan, kita juga akan diskusikan dengan pihak Kemendikbud," paparnya.
Selanjutnya, Huda menyampaikan, bahwa formasi guru di sekolah yang terdiri dari 4 guru PNS, dan 7 guru honorer ini belum mendapat kuota PPPK pada tahun ini.
"Dan kebetulan di sekolah ini tidak ada kuota guru PPPK, tahun depan kita berharap ada kuota PPPK dari sekolah ini," pungkasnya.
(wip/mud)