Perampok Bermasker Satroni Toko Kelontong di Cipamokolan

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 14:41 WIB
Toko kelontong ini disatroni kawanan perampok. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung -

Kawanan rampok menyatroni sebuah toko kelontong. Uang jutaan rupiah nyaris dibawa para pelaku.

Percobaan perampokan itu terjadi di toko kelontong yang beralamat di Jalan Terusan Saluyu, Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Aksi itu diketahui terjadi pada Rabu (24/11/2021) tengah malam pukul 01.50 WIB.

Aksi kawanan tersebut terekam kamera CCTV toko. Dalam video yang beredar di media sosial (medsos), terlihat ada dua orang mengenakan masker dan jaket datang ke toko kelontong itu.

Mereka terlihat masuk ke area dibalik etalase. Saat di posisi ini, tak terekam kamera. Pelaku tiba-tiba berusaha untuk keluar dari toko namun dikejar oleh penjaga toko. Dalam video juga terlihat terjadi dorong-dorongan antara penjaga toko dan juga pelaku.

Sementara itu pagi tadi, aktivitas di toko kelontong tersebut sudah normal. Kondisi di toko sendiri sudah tampak dirapikan.

Kapolsek Rancasari Kompol Wendy Boyoh membenarkan adanya insiden tersebut. Menurut dia, aksi itu merupakan upaya pemalakan oleh pelaku.

"Jadi terjadi percobaan melakukan pemalakan warung kelontong," ucap Wendy di Mapolsek Rancasari.

Wendy menuturkan pelaku gagal menggasak barang maupun uang di toko tersebut. Sebab pemilik toko melakukan perlawanan.

"Kejadian itu dilakukan perlawanan. Sudah terjadi perpindahan tempat (uang) Rp 1,5 juta tapi tidak terbawa. Dilakukan perlawanan," kata dia.

Menurut Wendy, para pelaku yang diduga tiga orang tersebut membawa senjata tajam berupa pisau untuk di todongkan kepada korban. Namun saat terjadi perlawanan, gagang pisau patah.

"Membawa senjata tajam berupa pisau karena perlawanan sempat dipatahkan. Tidak ada kerugian materi, tidak ada luka," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Pemilik toko pun sudah membuat laporan polisi ke Polsek Rancasari.

"Selanjutnya tetap kita lakukan penyelidikan dan sudah kita terima laporannya," kata Wendy.




(dir/bbn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork