Demi Bisa Sembuh, Ibu Tak Tidur 7 Tahun Akan Berobat ke RSHS Bandung

Demi Bisa Sembuh, Ibu Tak Tidur 7 Tahun Akan Berobat ke RSHS Bandung

Whisnu Pradana - detikNews
Minggu, 21 Nov 2021 13:25 WIB
Cucu, warga Bandung Barat mengaku tak bisa tidur sejak 2014 lalu.
Ibu di Bandung Barat mengaku tak bisa tidur selama 7 tahun (Foto: Whisnu Pradana/detikcom).
Bandung Barat -

Cucu (45) masih bergelut dengan kondisi kesehatannya yang mengaku tak bisa tidur selama tujuh tahun atau sejak tahun 2014 silam. Hingga saat ini, warga Kampung Warung Jati, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu masih berusaha mencari cara untuk bisa mengobati penyakitnya dan bertekad ingin sembuh seperti semula.

Pada bulan September, Cucu sempat menjalani CT Scan di Rumah Sakit Santosa untuk melihat apa yang terjadi pada bagian kepalanya. Beruntung hasilnya baik namun Cucu dijadwalkan menjalani CT Scan ulang sepekan untuk melihat gangguan pada lehernya.

Sayangnya hampir dua bulan berlalu CT Scan yang dijadwalkan dijalani Cucu urung terlaksana. Ternyata pihak rumah sakit angkat tangan lantaran obat bius yang diberikan pada Cucu sebelum CT Scan tak mempan sehingga menyulitkan proses perawatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sudah enggak ke rumah sakit karena katanya sudahnyerah. Jadi mau dibius untuk CT Scan enggak mempan. Mau dikasih bius total tapi berisiko, soalnya rumah sakit enggak punya alat untuk menjamin keselamatan ibu," ungkap Fani Fadilah, anak Cucu kepada detikcom, Minggu (21/11/2021).

Alhasil penanganan medis untuk Cucu agak sedikit terkendala. Kini Cucu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Namun pihak keluarga perlu menunggu lama sebelum akhirnya bisa mendapatkan penanganan.

ADVERTISEMENT

"Dari RS Santosa terus dirujuk ke RSHS. Tapi kan di RSHS itu lama untuk penanganannya, jadi sampai sekarang belum ada penanganan medis lagi. Rencananya Senin besok baru mau daftar ke RSHS," jelas Fani.

Kondisi Cucu boleh dibilang tak banyak mengalami perubahan. Ia masih tak bisa tidur normal layaknya orang lain. Meskipun gerakan pada tubuhnya akibat syaraf yang terganggu mulai agak berkurang.

"Kalau untuk tidur ya bisa, tapi hanya hitungan menit. Itu juga katanya kalau mau tidur syaraf di badannya seperti ada yang ketarik. Tapi untuk gerak-gerak di badannya mulai berkurang, enggak separah dulu," tutur Fani.

"Terus sudah bisa bangun dari tempat tidur juga, mulai jalan-jalan lagi. Ke kamar mandi juga sekarang sudah bisa. Sebelumnya kan hanya aktivitas di atas tempat tidur," kata Fani menambahkan.

Sambil menunggu jadwal penanganan di RSHS, ia dan keluarganya yang lain terus berikhtiar demi kesembuhan sang ibu. Saat ini mereka mencoba pengobatan spiritual ke tokoh agama.

"Jadi pengobatan tradisional saja, coba ke ustad juga. Kemarin kakak ke Garut minta air dari ustad. Mudah-mudahan ada perubahan semakin baik lagi," pungkas Fani.

Simak juga 'Tanda-tanda Kamu Harus Setop Pakai Skincare':

[Gambas:Video 20detik]



(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads