Kasus COVID-19 di Cimahi Tersisa 19 Orang

Kasus COVID-19 di Cimahi Tersisa 19 Orang

Whisnu Pradana - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 13:34 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Ilustrasi (Foto: Getty Images/loops7)
Cimahi -

Kasus COVID-19 di Kota Cimahi mengalami penurunan yang cukup drastis. Sejak pandemi COVID-19 awal 2020 lalu, angka kasus COVID-19 di Cimahi saat ini berada pada tingkat terendah.

Berdasarkan catatan di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi, total kasus mencapai 13.004 kasus. Rinciannya 19 orang positif aktif, 12.747 orang dinyatakan sembuh, serta 238 meninggal dunia.

Bahkan di RSUD Cibabat yang jadi rumah sakit rujukan utama perawatan pasien COVID-19 di Cimahi saat ini hanya tersisa dua orang pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani perawatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang tersisa dua pasien COVID-19 yang masih dirawat. Itu keluhannya juga tidak terlalu berat," ujar Direktur Utama RSUD Cibabat Sukwanto Gamalyono kepada wartawan, Kamis (11/11/2021).

Sukwanto menyebut menurunnya kasus COVID-19 di Cimahi, membuat pihaknya pernah tidak menerima pasien yang terkonfirmasi kasus positif COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Pasien terkonfirmasi Covid-19 pernah kosong sekitar September 2021. Kalau pasien suspect masih ada sekitar 8 sampai 10 orang. Kita tetap tangani pasien sesuai statusnya berdasarkan hasil tes PCR," tutur Sukwanto.

Pihaknya mengurangi ketersediaan bed khusus pasien COVID-19. Dari total 106 bed yang tersedia hanya disediakan 15-20 bed saja. Namun semua perangkat kesehatan tetap disiagakan untuk mengantisipasi potensi gelombang tiga penularan COVID-19.

"Bed untuk pasien COVID-19 juga sudah kita kurangi, tapi masih ada sekitar 15-20 bed disiapkan untuk jaga-jaga kalau ada lonjakan kasus lagi. Bed kosong kita geser untuk pasien umum karena sekarang cenderung meningkat lagi untuk yang umum," kata Sukwanto.

Selain tetap menyiagakan ruang khusus pasien COVID-19 pihaknya masih mempertahankan tim khusus penanganan COVID-19 meliputi dokter hingga perawat yang sudah terbiasa menangani COVID-19.

"Timnya tidak dibubarkan, terutama tim dari perawat kita tetap standby. Artinya di saat tertentu bisa ke pasien umum, di saat ada pasien COVID siap geser," jelas Sukwanto.

Pihaknya tetap bersiaga untuk mengantisipasi potensi terjadinya gelombang ketiga kasus COVID-19 yang diprediksi bakal terjadi pada akhir tahun 2021 nanti. Seperti penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID-19.

"Penanganan dari IGD masih tetap, pasien yang masuk kita tes swab dulu. Makanya tempat tidur di IGD dari 18 bed ada sekitar 5-6 bed untuk COVID," jelas Sukwanto.

"Antisipasi kasus naik tetap kita siapkan. Kalau dari aspek sarana prasarana kita masih tetap di lantai 6 kosong ada 36 tempat tidur. Hingga akhir November 2021 masih ada tenaga relawan Jabar. Tapi kalau ternyata ada kenaikan kasus yang melonjak mungkin perlu rekrutmen lagi," kata Sukwanto menambahkan.

(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads