Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis terus bertambah. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mewaspadai kasus DBD karena lebih gawat dari COVID-19.
"DBD ini sebetulnya lebih gawat, lebih ganas daripada COVID-19. DBD ini kalau tidak diantisipasi dan dicegah, banyak yang meninggal karena DBD. Kelasnya lebih tinggi, ganas daripada COVID-19," ujar Herdiat Sunarya, Selasa (9/11/2021).
Herdiat pun membenarkan di November ini ada bertambah, termasuk cucunya terkena DBD. Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk rajin bersih-bersih. Membersihkan genangan air dan pemberantasan sarang nyamuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyamuk DBD ini lebih suka di air bersih yang tergenang. Jadi kami imbau masyarakat bersih-bersih di lingkungan rumah dan halaman sekitar," katanya.
Selain DBD, warga pun harus waspada pada musim hujan disertai angin kencang saat ini. Tidak sedikit kejadian bencana alam terjadi baik longsor maupun banjir.
"Ketika musim hujan disertai angin ini tidak sedikit bencana banjir, longsor dan rumah ambruk saat curah hujan tinggi. Jadi kita harus meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dari Dinas Kesehatan Ciamis, sampai akhir Oktober 2021 sudah mencatat 203 penderita DBD, 1 orang meninggal dunia akibat DBD. Dari data itu, kenaikan kasus DBD terjadi pada bulan September dan Oktober.
Kabid P2P Dinkes Ciamis Harun Al Rasyid pada bulan Agustus hanya ada 14 kasus baru. Namun menginjak bulan September angkanya melonjak hingga 39 kasus baru. Seiring dengan tingginya intensitas hujan, angka kasus DBD Ciamis bertambah 50 kasus baru pada bulan Oktober 2021.
"Kasus di DBD bertambah, di bulan November sampai sekarang 23 Kasus. Semua sudah dalam perawatan RS Daerah maupun RS. Swasta dan sebagian sudah pulang," katanya.
(mud/mud)