Banjir bandang menerjang kawasan Sukaresmi, Garut. Dampak dari bencana itu, warga sekampung terisolir karena jembatan rusak diterjang air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat, banjir bandang menyebabkan 5 unit rumah terdampak. Dua di antaranya rusak berat.
"Dua rumah rusak berat dan tiga rumah lain terendam lumpur," kata Daris Hilman, Kabid Darlog BPBD Garut, Senin (8/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelima rumah itu terletak di kawasan Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi. Selain merusak rumah, banjir bandang juga menyebabkan sebuah jembatan penghubung kampung di Desa Sukaresmi rusak.
![]() |
Akibatnya, ada sekitar 335 kepala keluarga (KK), warga Kampung Pelag, yang saat ini terisolir karena akses tidak bisa dilalui.
"Bisa dikatakan terisolir, saat ini warga yang terdampak mengungsi di rumah keluarga," kata Kepala Desa Sukalilah Asep Haris.
Terkait kejadian bencana alam ini, Pemda Garut menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari di Sukaresmi.
"Kebencanaan kita, saya sudah mengatakan masa tanggap darurat 7 hari untuk Kecamatan Sukaresmi," kata Bupati Rudy Gunawan.
Pemda Garut, disebut Rudy, melalui BPBD sudah membuat posko siaga bencana di lokasi. Pihaknya juga sedang berupaya membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Rudy menambahkan, pihaknya meminta masyarakat untuk waspada. Mengingat, saat ini seluruh daerah di Garut rawan bencana seiring meningkatnya curah hujan.
"Ada beberapa titik sebetulnya yang terancam, ada 12 titik yang terancam akibat pergerakan tanah," tutup Rudy.
Simak juga Video: Diguyur Hujan Deras Jakarta (Masih) Banjir