Fenomena La Nina mengubah pola curah hujan secara volume dan temporal di Jawa Barat. Berdasarkan data empiris dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung peningkatan curah hujan akibat La Nina membuat curah hujan di wilayah Jabar meningkat antara 20%-70%.
Kondisi tersebut memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan Bandung Raya. Potensi bencana yang mungkin terjadi adalah banjir/banjir bandang, tanah longsor tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi angin kencang hingga hujan es.
BMKG Bandung merilis prakiraan cuara berbasis dampak (IBF) yang berlaku pada 8 - 9 November 2021. Ada sejumlah daerah di Jabar yang memiliki potensi dampak dengan status siaga banjir/banjir bandang. Berikut lokasinya :
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 November 2021
1. Garut: Tarogong Kaler, Leuwigoong, Kadngora, Leles, Banyuresmi, Samarang, Pasirwangi
2. Bandung: Paseh, Ibun, Cikancung, Nagreg
3. Ciamis: Panawangan, Sukamantri, Lumbung, Kawali, Jatinagar, Panjalu, Sadananya, Cihaurbeuti, Panumbangan
4. Tasikmalaya: Pageragung, Sukaresik, Kadipaten, Ciawi, Jamanis, Sukahening, Rajapolah
9 November 2021
1. Sukabumi: Nagrak, Caringin, Ciambar, Kadudampit, Cicurug, Cidolog, Cidadap, Sagaranten, Pabuaran, Purabaya, Curugkembar, Jampang Tengah
2. Bogor: Ciawi, Caringin, Cigombong
3. Garut: Sukaresmi, Cisurupan, Bayongbong, Cigedug, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Tarogong Kidul, Samarang, Tarogong Kaler, Pasirwangi.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengimbau agar masyarakat waspada bencana hidrometeorologi dari September hingga masuk pada puncak hujan di Januari.
"Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum, dan bahkan perkotaan diharap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian banjir, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang/puting beliung," ujar Rahayu.
(yum/bbn)