Terhambatnya operasional di TPA Sarimukti ini mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto. Tak bisa beroperasinya alat berat di TPA Sarimukti membuat angkutan sampah dari Bandung Raya tertahan di tempat pembuangan sementara (TPS).
Melihat hal itu, Folmer mengkhawatirkan potensi terjadinya Bandung lautan sampah terjadi lagi akibat sampah kota yang tak terangkut ke TPA Sarimukti. "Ini menjadi salah satu kekhawatiran kami. Pada saat kita menyetujui pengelolaan sampah Legoknangka yang pembangunannya selesai 2023, tapi sampai saat ini progres masih lambat. Kalau dibiarkan tidak ada action plan jangka pendek, terjadi permasalahan di TPA Sarimukti berimbas langsung pada sistem pengelolaan sampah kota," ujar Folmer, Sabtu (6/11).
"Iya (potensi Bandung lautan sampah) bisa terulang lagi, kalau truk tertahan di Sarimukti menunggu giliran, armada terbatas," ujarnya melanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca dari kejadian ini, Folmer berharap pemerintah kota memiliki kemandirian untuk mengolah sampah. Sebab itu, program PLTSa Gedebage harus menyeriuskan kelanjutan pembangunannya.
"Itu harus diselesaikan tidak bisa diabaikan dan kita mikir konsep lagi, sementara Pemkot Bandung masih tergantung ke Sarimukti," tutur Folmer.
Informasi mengenai tak bisa beroperasinya TPA Sarimukti karena pasokan BBM ini juga tersebar di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Info KBB di Facebook. Dalam narasinya, terpampang deretan truk sampah milik DLH Kabupaten Bandung Barat terparkir di halaman UPT Kebersihan KBB di Jl Gedong V, Padalarang.
"Selain menimbulkan pemandangan kurang bagus, air rembesan sampah dari truk yang diguyur hujan sepanjang hari ini menyebabkan jalanan menjadi becek disertai bau yang sangat tidak sedap," tulis akun tersebut.
(yum/bbn)