Sebuah makam yang berada di jalanan gang sempit di Linggawastu, Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung telah ada sebelum tahun 1950-an. Keterangan itu berdasarkan penuturan tokoh masyarakat setempat, Aceng Sutisna (65).
"Dari bapak lahir, makam ini sudah ada tahun 57. Memang dulunya kawasan ini pemakaman karena selain ini ada juga di sebelah sana (menunjuk beberapa belas meter) ada pemakaman juga," ujar Aceng, Jumat (5/11/2021).
Aceng mengatakan kawasan Linggawastu dulunya disebut Neglasari, adalah daerah berupa tegalan dengan pepohonan yang rimbun dan alang-alang yang tinggi menjulang. Makam bertuliskan 'Iboe Idjah' yang terpatri di atas makam itu pun telah ada di pinggir jalan tanah setapak yang menjadi jalur gang saat ini.
"Menurut cerita orang tua kenapa jadi pemakaman entah tahun berapa ada suatu musibah, sekarang kan Corona dulu itu pes, tipes sama kolera yang dikubur di sini entah orang mana, karena di sini kosong jadi dikuburnya di sini," ucap Aceng.
Pantauan detikcom pada Kamis (4/11/2021) pukul 11.00 WIB, makam tersebut terletak di sebuah kelokan. Warga yang berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor harus bergiliran ketika hendak melintas makam tersebut. Sebagian badan makam itu pun menempel di bawah pondasi rumah warga.
Belum diketahui secara pasti kapan makam tersebut dibuat, pasalnya di atas nisan makam tersebut hanya tertera nama 'Iboe Idjah' tanpa nasab (keterangan garis keturunan), tanggal kelahiran dan tahun kematian. Namun berdasarkan penuturan warga sekitar, makam berukuran 1 x 1,5 meter tersebut telah ada sejak tahun 1950-an.
Ia mengatakan, walau berada di jalanan gang, anggota keluarga dari almarhumah beberapa kali melakukan ziarah kubur atau nadran jelang hari Raya Idul Fitri atau Ramadhan. "Katanya makam ini dengan makam yang dekat sini masih satu jalur (keluarga)," ujar Aceng.
(yum/mso)