Crane pengangkut sampah di aliran Sungai Cikendal yang kini tak berfungsi justru menjadi biang banjir yang terjadi di Jalan Mekar Bungah RW 08, Kelurahan Cijerah, Kota Bandung.
Pasca hujan di kawasan tersebut, Selasa (2/11) sore kemarin sampah yang masuk ke aliran sungai tertahan oleh bangunan beton crane tersebut.
Saking banyaknya sampah, membuat aliran sungai tersebut terhambat dan air disertai sampah meluap ke pemukiman warga.
Pantauan detikcom, Rabu (3/11/2021) sore sekitar Pukul 16.00 WIB saat ini warga sedang bergotongroyong membersihkan material sampah sisa banjir dan diangkut menggunakan mobil pick up.
Ketinggian banjir mencapai atap rumah, hal tersebut terjadi dengan durasi satu jam. "Kejadian kemaren sekitar Jam 6-7 kalau lihat posisi air. Ketinggian air sampai atap rumah," kata Darma Yoansyah (29) kepada detikcom di lokasi kejadian.
"Penyebab (debit) air dan crane, ini tidak berfungsi," tambahnya.
Menurutnya, banjir besar ini bisa terjadi jika debit air dari kawasan hulu seperti di Lembang tinggi.
"Biasanya air ini banjir kiriman dari Lembang, air bisa balik ke sini karena kependet sampah di sana (crane), jembatan juga ini hampir roboh," tuturnya.
Sejumlah rumah mengalami rusak berat, warga terdampak mengungsi sementara. "Keseluruhan rumah terdampak 15," katanya.
Sementara satu unit mobil yang sebelumnya tersangkut di atas tumpukan sampah berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan secara manual yang melibatkan banyak warga.
"Mobil terparkir di sini, kebawa sehingga masuk kesitu (tumpukan sampah). Berhasil dievakuasi berkat bantuan warga. Air bercampur lumpur, sampah, material kayu, semua bercampur," jelasnya.
Dari informasi di lapangan, crane pengangkut sampah ini ada di wilayah Kota Cimahi. Crane tersebut bantuan dari UNICEF melalui Provinsi Jawa Barat.
Darma meminta kepada pemerintah, agar membongkar bangunan crane tersebut. "Harapannya crane ini dirobohin supaya aliran air bisa lancar, soalnya enggak berfungsi juga," pungkasnya.
(wip/mud)