Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan sejumlah langkah menghadapi potensi melonjaknya kasus COVID-19 pada gelombang ketiga yang diprediksi terjadi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah tersebut antara lain meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum dan remaja serta kategori lansia.
Targetnya pada 12 November nanti cakupan vaksinasi di Bandung Barat bisa mencapai 100 persen. Sekda Bandung Barat Asep Sodikin mengatakan saat ini vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum serta remaja baru mencapai 68,06 persen untuk dosis 1 dan 37,30 persen untuk dosis 2. Sementara untuk kategori lansia cakupan vaksinasi dosis 1 baru mencapai 45,93 persen dan dosis 2 baru mencapai 19,56 persen.
"Antisipasi Natal dan Tahun Baru itu berkaitan dengan target vaksinasi kita. Kalau umum bisa 70 persen dan lansia bisa 60 persen kita bisa masuk PPKM Level 1. Jadi minimal pencegahan bisa dari masing-masing masyarakat dulu," ungkap Asep kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tingginya cakupan vaksinasi COVID-19 di Bandung Barat, masyarakat bisa melaksanakan aktivitas tanpa pembatasan yang terlalu ketat namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. "Walaupun semua sudah divaksinasi, tapi kan tetap prokes harus diterapkan. Hanya memang aktivitas bisa dilaksanakan tanpa pembatasan terlalu ketat dan mudah-mudahan bisa segera masuk ke (PPKM) level 1," ucap Asep.
Ia mengatakan gelombang ketiga COVID-19 bisa timbul karena mobilisasi masyarakat yang meningkat namun tidak disiplin menerapkan prokes. Terutama ke objek wisata yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Sekarang kita rasakan euforia PPKM Level 2 di Jabar, jadi wisata macet. Tapi selama dua itu (mobilisasi dan prokes) diantisipasi pasti aman. Termasuk dengan edaran Menhub yang mewajibkan antigen untuk mobilitas 250 kilometer itu salah satu upayanya," katanya.
"Tapi memang praktiknya agak sulit. Karena kan dimana antigennya. Kecuali pas masuk tempat wisata dan hotel itu disediakan fasilitas antigennya," ucap Asep menambahkan
Dia menyebut pihaknya tak menerbitkan aturan khusus yang melarang masyarakat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bandung Barat berpergian saat libur Nataru nanti. "Kalau edaran khusus enggak ada, sifatnya hanya imbauan saja untuk mengurangi mobilitas. Dan yang selalu ditekankan itu soal disiplin prokes," ujar Asep.