Mak Erot meninggal dunia pada tahun 2008 di usia 130 tahun, ia disemayamkan di kampung halamannya sendiri di Kampung Cigadog, RT 05 RW 07 Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya di Sukabumi, nama Mak Erot sudah dikenal secara luas dan identik sebagai praktisi reparasi alat vital pria. Hingga kini tidak sedikit mantan-mantan pasien yang mendatangi makam emak untuk sekedar berziarah dan bersilaturahmi dengan keluarga Mak Erot.
"Beberapa kali saya kedatangan tamu yang mengaku pernah ditangani oleh emak dulu, rata-rata mereka mampir karena kebetulan sedang bermain ke Palabuhanratu ada juga yang memang sengaja datang lalu berziarah," kata Aa Akmal putra Haji Nahrudin anak kandung Mak Erot, Selasa (26/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam itu berada tidak jauh dari jalan utama Kampung Cigadog, ada gang di dekat sebuah masjid lalu melintasi perkampungan. Dinding makam itu terlihat luntur, ada rumput liar tumbuh di sekitar makam.
"Mereka para tamu biasanya datang sendiri berziarah setelah bertanya ke warga, di dekat masjid dulunya ada bangunan rumah emak. Namun sudah dibongkar sekarang, ya itu sayangnya tidak dilestarikan kalau bicara peninggalan emak untuk warga sebenarnya ada tapi tidak etis kalau saya ceritakan," ujar Akmal.
Soal pasien pertama yang ditangani Mak Erot, Akmal mengaku tidak tahu secara pasti. Sejak mendapat ilmu dari sang ibu Mak Layi, pasien berdatangan secara tiba-tiba mulai dari penduduk kampung terdekat sampai yang terjauh. Bahkan ada juga dikatakan Akmal yang menyebut pasien pertama Emak adalah seorang tentara Jepang.
"Kan sekitar tahun 40 an, ada keluarga yang cerita kalau pasien pertama emak itu katanya tentara Jepang. Ada juga yang cerita katanya warga Sukabumi juga, tapi yang pasti pasien banyak yang datang sendiri setelah mendengar kabar mulut ke mulut sampai ke luar negeri," pungkas Akmal.
(sya/mud)