Menyelisik Mitos Tumbangnya Pohon Kiara Penjaga Riwayat di Pangandaran

Menyelisik Mitos Tumbangnya Pohon Kiara Penjaga Riwayat di Pangandaran

Faizal Amiruddin - detikNews
Senin, 25 Okt 2021 14:02 WIB
Lokasi pembangunan kampus Unpad di Pangandaran
Lokasi pembangunan kampus Unpad di Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin)
Pangandaran -

Pemerintah Kabupaten Pangandaran tengah membangun kawasan pusat pemerintahan dan fasilitas publik di perbukitan Desa Cintakarya dan Cintaratu, Kecamatan Parigi.

Sebagai daerah otonomi yang baru berusia 9 tahun, percepatan pembangunan pusat pemerintahan dan fasilitas layanan publik terus digenjot. Di antaranya pembangunan kantor Sekretariat Pemkab Pangandaran, alun-alun dan perguruan tinggi.

Salah satu yang sudah berjalan atau sudah digunakan adalah kampus PSDKU (program studi di luar kampus utama) Universitas Padjadjaran (Unpad).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merambah kawasan yang sebelumnya perbukitan untuk disulap menjadi gedung-gedung beton kokoh menjulang, kerap kali menyisakan cerita-cerita unik yang berkembang di masyarakat.

Seperti lokasi tempat berdirinya kampus PSDKU Unpad di Dusun Karang Kamulyan Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

ADVERTISEMENT

"Kawasan ini dulu dikenal dengan sebutan daerah Kiara Pagerit. Karena persis di tengah ini bangunan Unpad ini dulu ada pohon kiara yang besar sekali," kata Kepala Desa Cintakarya Hernayadi, Senin (25/10/2021).

Kiara Pagerit ini terdengar unik. Kiara sudah jelas merupakan nama pohon, namun kata Pagerit terdengar asing. "Pagerit itu pemberian dari orang tua leluhur di sini. Saya sempat menanyakan apa arti Pagerit itu, ternyata merupakan singkatan dari pager (pagar) riwayat," kata Hernayadi.

Istilah Kiara Pagerit itu menurut dia masih memiliki sambungan kata yang dijadikan nama dusun. Sehingga istilah atau amanat itu berbunyi Kiara Pagerit Karang Kamulyaan.

Dia menjelaskan pager riwayat itu dimaknai sebagai simbol atau ciri tegak atau runtuhnya sebuah peradaban atau kerajaan.

"Jadi manakala kiarapagerit itu tumbang, maka akan menjadi penanda rubuhnya sebuah kekuasaan untuk berganti dengan munculnya kehidupan atau peradaban baru," kataHernayadi.

Lalu kapan pohon kiara besar itu tumbang?. Menurut Hernayadi pohon besar itu tumbang berbarengan dengan tumbangnya kekuasaan orde baru atau lengsernya Presiden Soeharto pada 1998 silam.

"Pohon kiara itu awalnya patah di bagian atas, itu mulai ramai-ramai berita demonstrasi di Jakarta. Tak lama berselang, pohon itu benar-benar tumbang dan nyaris berbarengan dengan pengunduran diri Presiden Soeharto," kata Hernayadi.

Bertahun-tahun kemudian Pangandaran menjadi daerah otonomi baru, dan ternyata kawasan ini yang dipilih oleh pemerintah untuk menjadi kawasan pusat pemerintahan. "Inilah mungkin saatnya menjadi Karang Kamulyaan, menjadi kawasan yang mulia dan memiliki manfaat bagi masyarakat," kata Hernayadi.

Dia berharap wilayah desanya bisa mendapatkan manfaat atau dampak positif dari kehadiran pusat pemerintahan atau perguruan tinggi di Pangandaran. "Jangan hanya jadi penonton. Masyarakat disini harus bisa mengambil manfaat dan membangun peradaban yang lebih baik dan penuh kemuliaan," kata Hernayadi.

Lebih lanjut dia memaparkan bahwa sebelum tumbang, pohon Kiara Pagerit itu menjadi mercusuar bagi nelayan atau petani di Pangandaran.

"Nelayan yang sedang melaut, kalau sudah tidak lagi bisa melihat pohon Kiara Pagerit biasanya balik kanan atau putar haluan. Begitu pula mereka yang pergi ke gunung, kalau sudah tak bisa melihat pohon Kiara Pagerit berarti sudah terlalu jauh. Jadi semacam mercusuar, karena posisinya berada di puncak bukit," papar Hernayadi.

Namun dia mengatakan fungsi mercusuar tetap ada, walaupun Kiara Pagerit sudah berganti oleh bangunan Unpad. "Memang sekarang juga masih bisa dijadikan patokan atau mercusuar, tapi sekarang kan jaman sudah canggih. Sudah ada GPS, mercusuar di pantai sudah banyak," kata Hernayadi.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads