Inovasi Budikdamber Diadopsi KKP
Nada suara Juli Nursandi terdengar riang saat mengetahui kabar warga Kota Bandung getol budikdamber. Di ujung sambungan telepon, Founder Budikdamber Indonesia itu merespons positif gerakan pembudidayaan ikan lele.
"Sangat senang kepada 'Sobat Ember' yang sudah membantu menyebarkan pengetahuan dan pemahaman budikdamber. Ternyata budikdamber bermanfaat dan bisa dilaksanakan oleh warga Indonesia," ujar Juli saat berbincang bersama detikcom, Rabu 20 Oktober 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juli perintis budikdamber. Pria asal Bandar Lampung tersebut sejak 2015 memelopori pembudidayaan ikan lele dan menanam kangkung serta sayuran lainnya (aquaponik) menggunakan ember atau dikenal dengan sebutan budikdamber.
Cara unik urban farming dengan sistem budikdamber ini 'ditangkap' cepat warga Aceh hingga Papua. Warga kampung dan perkotaan mengaplikasikan inovasi yang dicetuskan Juli.
Juli tak pelit ilmu. Dosen di Politeknik Negeri Lampung itu rutin membagikan trik dan tips budikdamber melalui media sosial YouTube, Instagram, Facebook dan TikTok. Efeknya bermunculan masif para 'Sobat Ember' atau sebutan untuk pegiat budikdamber di tanah air.
"Saya sudah menduga sejak awal bahwa sistem ini (budikdamber) akan diminati masyarakat. Bukan hanya musiman, budikdamber akan terus berkembang. Sebab caranya mudah dan murah. Budikdamber bisa menempati lahan kecil di rumah, bahkan di atas rumah. Indonesia banget lah," tutur alumnus Universitas Riau dan Institut Pertanian Bogor ini.
![]() |
Berkat inovasi budikdamber, Juli diganjar penghargaan oleh Balitbangda Lampung (Juara Inovasi Daerah) dan Dompet Dhuafa Sumsel (Penghargaan Kemanusiaan Program Ketahanan Pangan Tangkal Corona). Bukan hanya itu, kiprah lelaki kelahiran Karang Endah 2 Juli 1977 ini diapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
"Pada tahun 2020, KKP mengadopsi budikdamber dan masuk program pilihan karena dianggap menunjang ketahanan pangan masyarakat. Lalu saya merancang SOP-nya budikdamber," kata Juli yang kini menempuh S-3 untuk meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Pertanian di Universitas Lampung.
Juli menjelaskan inovasi budikdamber terbukti mampu menjadi sistem yang aplikatif di masyarakat dan sebagai solusi untuk kebutuhan pangan keluarga. Sebab, dia menuturkan, budikdamber menghasilkan ikan dan sayuran dari lahan sempit, mudah dipindah-pindah, tidak boros air, dan tanpa menggunakan listrik.
"Jargon budikdamber itu 'satu ember untuk pangan satu dunia'," ucapnya.
Pemantauan Juli, 'Sobat Ember' di Indonesia kian hari jumlahnya bertambah. Catatan dia, ada 20 ribu lebih pegiat budikdamber yang tersebar di nusantara.
Kiprah dan kisah inspiratif Juli menular ke banyak orang. Dia ikhlas budikdamber ditiru dan dimodifikasi masyarakat. Sejak awal, Juli tidak berniat mematenkan budikdamber hasil penelitian dan inovasinya.
"Harapannya dari inovasi budikdamber ini menjadi amal jariah saya di akhirat," ujar Juli.