Bahasa lokal yang digunakan di Karawang, Jawa Barat, ternyata bukan hanya bahasa Sunda. Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Karawang mengungkapkan ada bahasa lokal lainnya yang digunakan masyarakat.
Kepala Disparbud Karawang, Yudi Yudiawan menuturkan secara umum penggunaan komunikasi di Karawang mayoritas berbahasa Sunda, namun di beberapa bagian wilayah Karawang ada dua bahasa lokal yang juga dipakai sebagai bahasa keseharian warga.
"Mayoritas memang berbahasa Sunda. Tapi di daerah seperti utara dan wilayah Pakisjaya itu menggunakan bahasa Jawa dan Betawi," kata Yudi, Rabu (20/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahasa Betawi
Menurut Yudi, adanya penggunaan bahasa Betawi muncul sejak abad ke-7, ketika adanya pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan kedatangan orang-orang melayu ke Tarumanegara.
"Saat ini jejak bahasa Betawi dapat ditemui di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya," ucapnya.
Bahasa Jawa
Selain itu, penggunaan bahasa Jawa pengaruh sejak masa Kerajaan Tarumanegara. Fakta tersebut didukung oleh penemuan beberapa naskah kuno yang menggunakan aksara Jawa.
"Pada saat penguasaan wilayah Karawang oleh Kerajaan Mataram, bahasa Jawa banyak digunakan. Saat ini sisa penutur bahasa Jawa ada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Pedes dan Banyusari," tutur Yudi.
Bahasa Sunda
Sementara untuk bahasa Sunda yang merupakan 'Bahasa Ibu', sudah sejak lama digunakan di Karawang. Yudi menjelaskan belum ada peneliti yang pernah mengkaji secara mendalam terkait tiga bahasa di Karawang.
"Secara keilmuan bahasa kami memang belum mendapatkan kajiannya, dan belum pernah ada penelitiannya," ujar Yudi.
Sebagai contoh, salah satu kalimat 'Aku ingin sehat' dialih bahasa dengan menggunakan bahasa Jawa Karawang menjadi 'Kula kepengen urip waras'.
"Jadi bisa juga dipakai kata 'Sehat' ataupun 'Waras'," katanya.
Kalau digolongkan dalam konteks bahasa, dia menjelaskan, bahasa Jawa Cilamaya ini masuk ke dalam bahasa Jawa Ngoko. "Sama halnya Bahasa Sunda ada bahasa halus dan bahasa loma," ujar Apriyanto.
Hingga saat ini ia belum menemukan penutur bahasa Jawa Cilamaya atau Karawang yang berbahasa Jawa Ngoko atau halus dalam kehidupan sehari-hari.
Mulyanto (30), salah satu tokoh pemuda di Batujaya, mengatakan hal serupa. "Untuk bahasa yang digunakan di Batujaya ini memang campur. Ada pakai Sunda dan kadang Betawi, tapi lebih dominan Betawi," kata Mul, panggilan akrabnya.
Contoh kalimat 'Aku ingin hidup sehat', kalau di daerah Mulyanto menjadi 'Aye pengen hidup sehat'.
"Seperti Betawi di Jakarta karena mungkin daerah di sini berbatasan dengan Bekasi. Jadi mungkin terpengaruh bahasanya," tutur Mul.